BPBD Karangasem Pasang Alat Peringatan Dini Longsor & Pergerakan Tanah di Wilayah Sega
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengungkapkan, pemasangaan alat LEWS di Sega karena kondisi tanah labil, dan sering mengalami
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem memasang alat peringatan dini jika terjadi tanah longsor, atau dikenal dengan LEWS (Landslide Early Warning System).
Alat tersebut dipasang di Banjar Sega, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem.
Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengungkapkan, pemasangaan alat LEWS di Sega karena kondisi tanah labil, dan sering mengalami longsor & pergerakan tanah.
Sehingga alat LEWS sangat cocok dipasang untuk mengantisipasi bencana longsor yang bisa terjadi kapanpun.
Baca juga: Disertai Komorbid, 54 Pasien Telah Meninggal Akibat Covid-19 di Tabanan Hingga Hari Ini
Baca juga: Cegah Kerumunan, Masyarakat Klungkung Diimbau Tidak Adakan Pesta Pergantian Tahun
Baca juga: Update Covid-19 Kota Denpasar, 13 Desember: Pasien Sembuh Bertambah 15 Orang, Positif 4 Orang
"Sabtu (12/12/2020), Mitraelkomm Jogyakarta beserta IOF Denpasar menyerahkan bantuan dan memasang peralatan LEWS (Landslide Early Warning System) sebanyak 2 unit. Alat di pasang di Banjar Sega bagian atas & bawah," jelas IB Ketut Arimbawa, Minggu (13/12/2020) siang.
Menurut Arimbawa, warga di Banjar Sega cukup antusias dengan bantuan ini.
Mereka terbantu dengan pamasangan alat LEWS, dan bisa lebih waspada & hati - hati. Warga juga diberikan pelatihan stelah pemasangan alat ini.
Harapannya warga bisa mengoperasikan dan menjaga alat LEWS.
"Sebenarnya kita butuh 7 unit alat untuk di Banjar Sega. Sekarang kita baru mendapat bantuan 2 unit. Sisanya akan kita usulkan ke Pemda melalui anggaraan APBD," tambah Arimbawa, mantan Kabid Damkar Karangasem.
Warga tetap diminta waspada dan hati - hati walapun sudah dipasang alat pendeteksi pergerakan tanah.
Mengingat struktur tanah di Sega kondisinya gembur, dan sering mengalami penurunan setiap tahun.
Dengan adanya bantuan alat LEWS, diharapkan masyarakat terus waspada akan kondisi tersebut.
Banjar Dinas Sega beberapa kali ditimpa longsor besar. Yakni 1970 dan 2015.
Untungnya tidak ada korban saat kejadian, hanya warga alami kerugian materiil hingga jutaan rupiah.
Baca juga: Titik 0 Km Kota Denpasar Mulai Diperbaiki, Dinas Permukiman: Rusak karena Sepatu Roda & Skateboard
Baca juga: Terpisah dari Rombongan, 4 Pendaki Tersesat di Gunung Agung Karangasem
Baca juga: Buaya Gigit Tangan Warga hingga Nyaris Putus, Habitat Buaya Kian Sempit karena Proyek Pemerintah
Hingga kini daerah Sega sering mengalami longsor, terutama saat musim hujan. Biasanya material longsor menutup jalan.