Pilkada Serentak
Target Partisipasi Masyarakat di Pilkada Serentak 2020 Melenceng, KPU Bali Segera Lakukan Riset
target partisipasi yang dicanangkan sebelumnya yakni sebanyak 85 persen gagal dicapai. Bahkan, target tersebut melenceng lebih dari 10 persen
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pelaksanaan coblosan Pilkada Serentak 2020 telah usai dilakukan pada Rabu (9/12/2020) lalu.
Namun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali justru ‘pengeng’ dengan rendahnya target partisipasi pemilih di enam Pilkada se-Bali.
Pasalnya, target partisipasi yang dicanangkan sebelumnya yakni sebanyak 85 persen gagal dicapai. Bahkan, target tersebut melenceng lebih dari 10 persen.
Dari data yang diterima hingga, Senin (14/12/2020), persentase partisipasi pemilih secara umum pada enam kabupaten/kota baru untuk sementara baru mencapai 74,53 persen.
Baca juga: Antisipasi Libur Nataru, Kapok Sahli Pangdam IX/Udayana Ikuti Rakor Satgas Nasional Covid-19
Baca juga: Kantor Imigrasi Ngurah Rai Terima Penghargaan Pelayanan Publik Berbasis HAM
Baca juga: Pelanggan PDAM Tabanan Diimbau Tampung Air Bersih, Musim Hujan Kerap Terjadi Gangguan Distribusi
Seperti diketahui, ada enam daerah yang menyelenggarakan Pilkada di Bali yakni, Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana, Bangli, dan Karangasem.
“Secara umum di Bali 74,53 persen. Untuk sementara ya. Di bawah target 85 persen,” kata Komisioner KPU Bali Divisi Sosialisasi, Pendidikan, dan Partisipasi Pemilih, I Gede John Darmawan.
Pun begitu, pihaknya berkelit, meski belum menyentuh target yang ditetapkan, John menyebutkan bahwa tingkat partisipasi pemilih tersebut telah melampaui capaian target pada Pilkada 2015 lalu.
Menurutnya, partisipasi pemilih pada pilkada lima tahun lalu itu hanya mencapai kisaran 70 persenan.
“Secara realita, parmas (partisipasi masyarakat pemilih) di pilkada saat ini sudah mengalami kenaikan dari pemilu sebelumnya (Pilkada 2015),” ujar Mantan Ketua KPU Denpasar ini.
Saat disinggung jika dibandingkan dengan Pemilu 2019, pihaknya menolak memperbandingkannya. I
Ia kembali menegaskan soal data sandingan yang dipakai dalam menentukan tingkat partisipasi pemilih.
“Kalau pilkada dengan pilkada,” tandasnya.
Terkait Denpasar yang lagi-lagi menjadi juara dengan tingkat golput tertinggi di Bali, John memilih menjawab secara diplomatis, ia mengaku bahwa secara umum kinerja KPU Kota Denpasar telah baik dan maksimal dalam mensosialisasikan Pilkada.
“Pertama, kami rasa KPU Denpasar sudah maksimal melakukan sosialisasi. Baik itu tatap muka maupun daring (dalam jaringan) atau online. Tapi itu semua kembali ke masyarakat selaku pemilik hak pilih,” ujarnya.
Baca juga: Piutang Pasien di RSUD Buleleng hingga November 2020 Capai Rp 600 Juta
Baca juga: Ini Hasil Drawing Liga Champions Babak 16 Besar, Barcelona Vs PSG dan Atletico Vs Chelsea
Baca juga: Kevin Diks Bawa Klubnya Masuk 3 Besar Liga Denmark, Cetak Gol Penentu Usai Ditolak PSSI
Saat disinggung mengenai kaitan golput dengan situasi pandemi, Ia kembali membantahnya, John mengaku bahwa secara nasional partisipasi masyarakat untuk memilih meningkat.