Berita Terkini Bali
Akses Pantai Kuta Dibatasi, Berikut Ini Obyek Wisata di Bali yang Ditutup saat Malam Tahun Baru
Kita sudah melakukan rapat intern di Desa Adat untuk melaksanakan SE tersebut dan mengantisipasi peningkatan kunjungan ke Pantai Kuta.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Kambali
Laporan Wartawan Tribun Bali, Eka Mita Suputra dan Zaenal Nur Arifin
TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Menanggapi Surat Edaran (SE) Gubernur Bali No.2021 Tahun 2020, Desa Adat Kuta telah melakukan rapat koordinasi untuk melaksanakan penerapan SE tersebut di wilayah Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
"Kita sudah melakukan rapat intern di Desa Adat untuk melaksanakan SE tersebut dan mengantisipasi peningkatan kunjungan ke Pantai Kuta. Para pengunjung yang nanti datang ke Pantai Kuta tetap akan kita atur jangan sampai membludak," ujar Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista, kepada Tribun-bali.com, Senin (21/12/2020) .
Mengantisipasi kerumunan di Kuta khususnya di Pantai saat menjelang malam pergantian tahun, Wasista telah berkoordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini TNI/Polri dan Satpol PP.
Baca juga: Diduga Tabung Gas Bocor, Warung Makan di Kuta Utara Terbakar Hingga Alami Kerugian Puluhan Juta
Untuk itu langkah pembatasan-pembatasan akses masuk ke Pantai Kuta akan dilakukan untuk menghindari wisatawan berkerumun di satu titik.
Mengingat Pantai Kuta memiliki panjang kurang lebih 4 kilometer wisatawan dapat menyebar sepanjang pantai dan tidak berkumpul di satu titik saja.
"Tidak ada wacana kita akan menutup Pantai Kuta saat malam pergantian tahun. Tidak ada kita akan menutup dan kenapa juga kita menutupnya," kata dia.
"Kita ingin wisatawan menikmati malam pergantian tahunnya di Pantai Kuta tetapi dengan syarat protokol kesehatan harus wajib diterapkan oleh mereka, social distancing-nya, selalu pakai masker dan sesering mungkin mencuci tangan," tutur Wasista.
Baca juga: Anggota TNI Tewas, Tertimpa Truk Angkutan Batu
Dengan panjang Pantai Kuta 4 kilometer menurutnya pembatasan pengunjung masih bisa masuk 1.000 sampai 2.000 wisatawan dengan menyebar tidak pada satu titik berkumpul.
"Pantai Kuta ini kan panjangnya 4 kilometer jadi masih bisa untuk mungkin seribu dua ribu bisa masuk. Jaraknya bisa dari ujung selatan sampai utara bisa," imbuhnya.
Acara malam pergantian tahun di Pantai Kuta kali ini tidak diadakan acara khusus sesuai Surat Edaran Gubernur, tapi pasti wisatawan akan datang sekedar duduk-duduk pinggir pantai menikmati malam pergantian tahun.
Wisatawan juga diimbau tidak menyalakan petasan atau kembang api saat malam pergantian tahun mengacu pada Surat Edaran Gubernur, karena petasan atau kembang api biasanya jadi pemicu berkumpulnya orang di satu titik.
"Untuk menyambut pergantian tahun baru itu pasti kegiatan rutin masyarakat dan wisatawan fokusnya di Pantai. Perlu kita antisipasi ini jangan sampai nanti Pantai Kuta ini penuh jadi lautan manusia," tambah Wasista.
Baca juga: Sopir Angkutan Logistik dan Warga Kondisi Tertentu Bisa Bebas Biaya Rapid Test Antigen Masuk Bali
Monumen Klungkung Tutup

Masyarakat tidak diperkenankan membuat perayaan dan keramaian saat malam pergantian tahun di Kabupaten Klungkung, Bali.
Beberapa tempat wisata akan ditutup saat malam pergantian tahun.
Selain itu pihak desa adat pun diminta menjaga ketat pantai yang biasanya juga menjadi lokasi keramian.
Bupati yang juga Ketua Satgas Covid-19 Klungkung I Nyoman Suwirta menegaskan, tempat-tempat yang biasanya menjadi pusat keramian saat malam pergantian tahun seperti Monumen dan Lapangan Puputan akan ditutup.
Tidak hanya itu, pantai juga akan diawasi ketat oleh desa adat maupun kepolisian.
Baca juga: Bupati Suwirta Ajukan Dana ke Pusat Rp 144 Miliar untuk Pengembangan RSUD Klungkung dan PDAM
"Monumen dan Lapangan Puputan, rencananya kami tutup H-2 dan H+2 pergantian tahun. Demikian halnya pantai. Ini kami mengikuti kebijakan Pemprov Bali mengantisipasi keramaian, untuk mencegah penyebaran Covid-19," tegasnya.
Pihaknya pun saat ini tengah koordinasi ke beberapa desa, terkait pengawasan ketat di pantai.
Tidak hanya di Klungkung daratan, namun juga di Nusa Penida.
Padahal biasanya penghujung tahun, pantai menjadi tujuan utama masyarakat untuk berwisata
"Jadi nanti kami juga minta pihak desa untuk melakukan pengawasan di pantai. Sehingga tidak sampai ada keramaian juga," jelasnya. (*)