Corona di Bali
Sopir Angkutan Logistik dan Warga Kondisi Tertentu Bisa Bebas Biaya Rapid Test Antigen Masuk Bali
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, S. Mc., menegaskan bahwa bagi para sopir angkutan logistik bakal dibebaskan biaya rapid test antigen
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, BALI - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, S. Mc., menegaskan bahwa bagi para sopir angkutan logistik bakal dibebaskan biaya rapid test antigen untuk memasuki wilayah Provinsi Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk dengan mendirikan pos pelayanan khusus.
Pemerintah Provinsi Bali, TNI, Polri, dan instansi terkait lain terus berusaha meyakinkan pemerintah pusat dan agar ekonomi masyarakat Bali bisa berjalan.
Hal ini ia sampaikan saat meninjau langsung penerapan protokol kesehatan Covid-19 dan kesiapan pos rapid test antigen gratis bagi warga atau sopir angkutan logistik dalam rangka libur Natal 2020 dan Tahun baru 2021, di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Sabtu (19/12/2020).
Baca juga: Ketahui Surplus-Defisit Komoditas, Pentingnya Penyusunan Neraca Pangan untuk Kedaulatan Pangan Bali
Baca juga: Surat Edaran Gubernur Bali Mulai Berlaku, Pergerakan Penumpang ke Pulau Dewata Diprediksi Menurun
Baca juga: Selama Libur Natal dan Tahun 2021, Kapolda Bali Fokus Penegakan Prokes di Tempat Wisata
"Semakin meningkatnya orang yang masuk ke Bali, sehingga hal ini menjadi perhatian serius Kodam IX/Udayana, untuk membantu meringankan warga masyarakat khususnya sopir angkutan logistik yang berkunjung dan mengantar logistik masuk ke Bali," terang Pangdam
Mantan Komandan Paspampres RI itu menyampaikan, untuk jalur masuk yang melalui darat atau pelabuhan Gilimanuk tetap harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Baca juga: Jubir Vaksinasi Kemenkes: Seluruh Vaksin Covid-19 yang Disediakan Bio Farma Akan Diberikan Gratis
Baca juga: Petani Porang Khawatirkan Alih Fungsi Lahan, Pangdam IX/Udayana Bantu Koordinasi dengan Pemprov Bali
Baca juga: Tempat Wisata Jadi Atensi Pengamanan dan Pendisiplinan Prokes Covid-19 Selama Libur Nataru
Saat ini, Satgas pusat telah memberikan bantuan sebanyak 100 ribu lebih alat rapid tes antigen sehingga khusus bagi sopir dan kernet angkutan logistik akan difasilitasi untuk memudahkan masuk ke Bali.
“Akan difasilitasi pelaksanaan rapid tes antigen untuk sopir dan kernet angkutan logistik yang masuk ke Bali, tetapi tetap dilihat dinamika di lapangan kalau ada hal-hal yang mendesak dan ada masyarakat tidak mempunyai uang untuk rapid tes antigen mandiri, maka tetap akan difasilitasi,” ujar dia.
Baca juga: Update Covid-19 di Bali: Kasus Positif Bertambah 96 Orang, 85 Pasien Sembuh dan Satu Meninggal
Baca juga: Jelang Libur Nataru, EPN Siagakan 83 Mobil Tangki BBM untuk Wilayah Bali
Baca juga: Antisipasi Gangguan Saat Nataru, 159 Personel Polresta Denpasar Disiapkan Dalam Ops Lilin Agung 2020
Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menyampaikan, libur Natal dan Tahun Baru 2020 di tengah pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri seiring pula telah dibukanya pariwisata di Bali, oleh sebab itu protokol kesehatan harus dioptimalkan.
Melalui diskusi yang panjang dengan pelbagai pihak, pemerintah daerah Bali harus mengambil kebijakan dan keputusan untuk membuka kembali keran pariwisata di Bali, dengan harapan antara pencegahan penularan Covid-19 dan ekonomi masyarakat dapat berjalan dengan baik.
"Ini merupakan ujian bagi pemerintah Bali, apabila peningkatan kasus Covid-19 di Bali menurun, maka pariwisata Bali bisa dibuka lebih luas lagi, begitu juga sebaliknya jika kasus Covid-19 semakin meningkat, maka kemungkinan besar pariwisata Bali akan ditutup kembali," jelas Pangdam.
Untuk itu, Pangdam mengimbau kepada semua pihak dan masyarakat termasuk wisatawan agar dengan kesadaran yang tinggi melaksanakan dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, sehingga dapat memutus penyebaran dan penularan Covid-19.
Berdasarkan laporan yang diterima oleh Satgas Covid-19, sampai saat ini masih terjadi peningkatan kasus di lain sisi mulai terjadi lonjakan sebanyak 13 ribu wisatawan ymasuk ke Bali melalui jalur udara dan darat.
“Satgas Covid-19, dari TNI, Polri, Pemda, dan semua unsur terkait lainnya selalu mengimbau masyarakat Bali, untuk selalu sadar akan pentingnya protokol kesehatan Covid-19, apabila kasus Covid-19 akan terjadi peningkatan lagi, risikonya Bali akan ditutup kembali,” ujar Pangdam.
Di samping itu, sebelum melaksanakan peninjauan di Pelabuhan Gilimanuk, Pangdam terlebih dahulu menyambangi Makoramil 1617-01/Negara, Kodim 1617/Jembrana.