BERITA DUKA: Ida Bagus Tugur, Maestro Arsitektur Perancang Bajra Sandhi dan Ardha Candra Berpulang
Maestro Arsitektur kenamaan Bali, Ida Bagus Tugur berpulang. Ia berpulang pada Senin (21/12/2020) dalam usia 94 tahun di Griya Jalan Siulan Denpasar.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Maestro arsitektur kenamaan Bali, Ida Bagus Tugur berpulang.
Ia berpulang pada Senin (21/12/2020) dalam usia 94 tahun di Griya Jalan Siulan Denpasar sekitar pukul 19.00 Wita.
Tugur adalah arsitek dari dua bangunan megah yang ada di Bali yakni Panggung Terbuka Ardha Candra di Art Centre, Denpasar dan Monumen Bajra Sandhi.
Undagi terbaik Bali ini meninggalkan 5 orang anak dan 13 orang cucu.
Diketahui, ia lahir 29 Mei 1926 di Geria Cucukan, Klungkung.
Selain menjadi arsitek dua bangunan tersebut, ia juga merancang pembangunan bangunan tempat suci di Pura Besakih, bangunan berarsitektur Bali di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) serta beberapa bangunan lain.
Saat didatangi di kediamannya di lingkungan Banjar Pala Giri, Penatih, Denpasar, Selasa (22/12/2020) siang, jenasah sudah dibawa ke Klungkung pukul 10.00 wita.
Disana, hanya ada dua pengayah keluarga Ida Bagus Tugur yakni Wayan Arisanti dan Ni Made Cakri yang merupakan kakak beradik.
“Jenazahnya sudah dibawa ke Klungkung, tadi pagi berangkat,” kata Made Cakri.
Baca juga: Monumen Bajra Sandhi: Medan Perjuangan Sekaligus Sebuah Upaya Merawat Ingatan
Made Cakri pun berkenan menceritakan keseharian dari Ida Bagus Tugur selama hidup.
Menurut Cakri, pada pagi harinya, ia masih segar bugar.
Bahkan, sempat menyanyi sambil menikmati sarapannya.
Menurut keduanya, Tugur meninggal karena memang sudah lanjut usia.
Baca juga: Pameran Pejuang di Bajra Sandhi, Ada Kain Gringsing Milik Sagung Wah yang Diwarnai dengan Darah
“Tidak pernah mengeluh sakit sama sekali. Makanya kami sangat kaget beliau meninggal. Mungkin karena sudah usia,” imbuh Arisanti.
