Pameran Pejuang di Bajra Sandhi, Ada Kain Gringsing Milik Sagung Wah yang Diwarnai dengan Darah
Pameran ini digelar selama 10 hari hingga 20 November 2020 di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandhi, Denpasar.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang dirayakan setiap tanggal 10 November digelar pameran benda bersejarah peninggalan pejuang atau pelaku sejarah Bali dalam melawan penjajah dan mempertahankan kemerdekaan.
Pameran ini digelar selama 10 hari hingga 20 November 2020 di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandhi, Denpasar.
Mulai dari samurai, gelungan, pakaian sewaktu bertempur, gunting, pisau hingga lencana turut dipamerkan.
Baca juga: dr Tirta Sebut Sudah Jembatani Istri Jerinx Nora Alexandra Dan IDI Bali, Namun Begini Responsnya
Baca juga: Ditabrak Sepeda Motor di Tonja Denpasar, Trisnawati Meninggal Setelah Alami Luka dan Cedera Kepala
Baca juga: Jerinx SID Cium Kaki Ibundanya Dan Diperciki Tirta di PN Denpasar Sebelum Sidang, Ini Harapannya
Pameran ini menampilkan benda bersejarah dari 17 orang pejuang Bali mulai dari Sagung Wah, I Gusti Ngurah Rai, hingga Kapten I Wayan Dipta.
Rai Riawati, perwakilan dari Yayasan Kebaktian Proklamasi mengatakan sebagian besar benda sejarah yang dipamerkan di sini berusia di atas 80 tahun.
Bahkan ada yang mencapai seratus tahun lebih.
Salah satunya yakni kain gringsing milik Sagung Wah, seorang pejuang perempuan dari Tabanan.
Baca juga: Sebelumnya Dibuang ke Jurang, Persoalan Sampah di Desa Saba Gianyar Akhirnya Temui Titik Terang
Baca juga: BPBD Karangasem Akan Pasang Rambu Imbauan di Gunung Agung
Baca juga: Apel Sarana Prasarana di Pelabuhan Benoa, Personel Gabungan Siapkan Diri dari Bencana Alam
Kain gringsing ini diperkirakan bertahun 1906 atau berusia 114 tahun.
“Sagung Wah ini satu-satunya pejuang zaman kerajaan yang kami pamerkan di sini. Beliau adalah seorang srikandi atau pejuang perempuan dari Bali,” kata Rai saat diwawancarai, Selasa (10/11/2020) siang.
Ia mengatakan, kain gringsing ini dititipkan di Bali ketika Sagung Wah diasingkan ke Lombok.
Baca juga: Seorang Perempuan Pejalan Kaki Tewas Usai Tertabrak Pesepeda Motor di Jalan Seroja Denpasar
Baca juga: Tiket Murah Rp 170 Ribu Program Promo Sriwijaya Air, Simak Ketentuannya Ini
“Dulu beliau diasingkan ke Lombok. Titipkan kain gringsing yang warnanya dibuat dari darah, entah darah binatang atau apa. Beliau memang tidak pernah pulang setelah itu, namun kain ini dianggap sebagai wujud kepulangan beliau,” kata Rai.
Selain itu, ada pula pakaian tempur dari I Gusti Ngurah Rai saat bertempur mempertahankan kemerdekaan tahun 1946.
Dalam mengumpulkan benda ini, dirinya mengaku susah-susah gampang, karena harus benar-benar diizinkan oleh keluarga pemiliknya.
Hal ini karena benda-benda ini memiliki nilai historis yang tak ternilai dengan uang.