Natal dan Tahun Baru

Romo Babey: Kesederhanaan Misa Natal Pandemi Covid-19 Seperti Natal 2.000 Tahun Lampau

Ibadah Perayaan Natal 2020 yang biasanya dirayakan dengan penuh suka cita dan gegap gempita kini digelar secara sederhana oleh Gereja Katolik Katedral

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Rizal Fanany
Jemaat bersiap mengikuti misa di Gereja Katedral Roh Kudus, Denpasar, Kamis (24/12/2020). Gereja Katedral Roh Kudus menerapkan protokol kesehatan ketat dan membatasi jemaat yang hadir dalam pelaksanaan ibadah Natal 2020 guna meminimalkan risiko penularan COVID-19. Perayaan Natal pun berlangsung sederhana ornamen khas seperti pohon natal dan kandang natal yang biasanya dibuat besar dan megah pun ditiadakan. 


Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ibadah Perayaan Natal 2020 yang biasanya dirayakan dengan penuh suka cita dan gegap gempita kini digelar secara sederhana oleh Gereja Katolik Katedral Denpasar, pada Sabtu (24/12/2020).

Misa Malam Natal 1 yang berlangsung pukul 16.00 Wita dipimpin oleh Pastor Paroki Roh Kudus Katedral Denpasar, Romo Herman Yosep Babey berlangsung dengan khusuk serta seluruh umat dipastikan mematuhi penerapan protokol kesehatan Covid-19.

Saat homili atau memberikan ceramahnya, Romo Babey menyinggung soal perayaan Natal yang digelar di tengah masa pandemi Covid-19 dilaksanakan secara sederhana oleh Gereja Katedral Denpasar.

Bahkan ornamen - ornamen khas Natal tidak dipasang dengan penuh gegap gempita sebagaimana perayaan Natal tahun sebelumnya ketika tak dilanda pandemi Covid-19.

Di antaranya pohon Natal di area luar gereja dan kandang Natal.

Romo Babey mengajak umat bahwa hal yang bersifat lahiriah jangan sampai mengurangi makna Natal. 

"Ada dua jawaban kenapa kita di masa pandemi covid-19 tidak memasang kandang dan Pohon Natal, pertama menghindarkan kerumunan, orang berfoto-foto, kita wajib menerapkan prokes dan jawaban lebih dalamnya lagi, kita diajak tidak terpatri atau merubah mindset bahwa Natal tidak selalu dirayakan dengan yang berisifat lahiriah seperti pohon natal dan ornamen lainnya," kata Romo Babey

"Natal kita rayakan dengan sederhana merasakan Tuhan Yesus Kristus yang lahir datang ke dunia masuk ke dalam hati kita bersemayam di hati kita," sambungnya.

Baca juga: Tak Dapat Jatah Kuota, Duz Tetap Berjuang Masuk Gereja, ke Katedral Setahun Sekali Saat Momen Natal

Baca juga: Sambut Hari Natal 2020, Santa Claus di Bali Bagi-bagi Nasi Grastis di Pantai Legian

Baca juga: Menyambut Hari Kelahiran Sang Messias, Berikut Kumpulan Ucapan Selamat Natal yang Mendamaikan Hati

Menurut Romo Babey, justru Natal di tengah masa pandemi Covid-19 ini menggambarkan peristiwa 2.000 tahun yang lalu ketika Yesus dilahirkan oleh Santa Perawan Maria atau dikenal dengan Bunda Maria hanya di dalam kandang ditemani Yusuf suaminya.

"Justru Natal kali ini kita diajak untuk menyelami peristiwa ketika Yesus dilahirkan 2.000 tahun silam, dengan sederhana jauh dari gegap gempita, hanya di kandang, Maria ditemani Yusuf," ucapnya.

Romo Babey mengajak umat Katolik untuk menghayati kelahiran Yesus Kristus di masa pandemi covid-19 menjadi refleksi turut prihatin dan menerapkan protokol kesehatan covid-19.

Ibadah Natal berlangsung lancar hingga selesai dan saat ibadah selesai pun umat keluar gedung dengan aturan tata tertib protokol kesehatan covid-19 yang diberlakukan.

Santa Claus di Bali

Sambut Natal 2020, Santa Claus bagi-bagi nasi bungkus gratis di Pantai Legian.
Sambut Natal 2020, Santa Claus bagi-bagi nasi bungkus gratis di Pantai Legian. (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)
Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved