Produksi Benih Ikan Air Tawar di Badung Tahun 2020 ini Lampaui Target
Produksi benih ikan air tawar di Kabupaten Badung melampaui target. Meski belum banyak namun hal itu cukup membantu para kelompok budidaya ikan
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Produksi benih ikan air tawar di Kabupaten Badung melampaui target.
Meski belum banyak namun hal itu cukup membantu para kelompok budidaya ikan yang ada di Gumi Keris.
Dari catatan Dinas Perikanan kabupaten Badung, sampai pertengahan Desember 2020 ini jumlah benih ikan air tawar sudah mencapai 2.006.000 ekor. Atau sudah dipastikan melampaui dari target yang sebelumnya ditetapkan sebanyak 2 juta ekor benih.
Baca juga: Pemkot Denpasar Lakukan Sterilisasi Kantor Dinas Pertanian Pasca Kadis Pertanian Positif Covid-19
Baca juga: Wacana Swab/Rapid Test Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Dinas Pendidikan Klungkung Masih Koordinasi
Baca juga: Selama 5 Jam, Polair Polres Karangasem Gelar Patroli Laut Saat Hari Natal
“Dari laporan yang saya terima oleh staf, sampai sekarang sudah melebihi target yakni sebanyak 2.006.000 ekor,” ujar Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung I Nyoman Suardana saat dikonfirmasi, Jumat (25/12/20202),
Dirinya mengakui benih ikan air tawar jenis Nila dan Lele itu sudah ada yang didistribusikan kepada kelompok budidaya ikan di Badung.
Namun sampai saat ini dirinya mengaku belum menghitung berapa bibit yang sudah didistribusikan semuanya.
Baca juga: Petugas Amankan Peribadatan di Gereja GPIB Ekllesia, Jemaat Dibatasi, hingga 10 Orang Diminta Pulang
Baca juga: Polri-TNI Tindak Tegas Pelanggar Maklumat Kapolri, Jangan Ada Party dan Petasan di Tabanan
Baca juga: Polres Jembrana Pantau Lima Gereja dari Pekutatan hingga Melaya
“Seingat saya sampai bulan Juni 2020 lalu kami sudah berhasil memberikan sebanyak 1,7 juta benih ikan kepada 34 kelompok budidaya ikan. Namun sampai sekarang saya lupa karena datanya di kantor, termasuk realisasi dua jenis ikan tersebut,” katanya
Mantan Kabag Umum Setkab Badung ini mengatakan, saat ini pihaknya masih memiliki tiga Balai Benih Ikan (BBI) yang sudah beroperasi yakni di Kelurahan Kapal seluas 60 are, Desa Petang seluas 20 are dan di Desa Baha seluas 3 hektar.
Namun untuk yang di Baha belum rampung. Bahkan hanya beberapa kolam yang bisa digunakan.
“Di Baha memang belum rampung, namun kadang kita gunakan juga,” jelasnya.
Baca juga: 5 Pemain Timnas U-19 Indonesia Ini Batal Mentas di Piala Dunia U-20 Karena Keterbatasan Usia
Baca juga: Update Corona di Inggris, Pembatasan Perjalanan dengan Afrika Selatan Telah Diberlakukan
Disinggung BBI yang paling banyak memproduksi ikan, pihaknya mengaku tidak mencatat satu persatu.
Pasalnya selama ini bibit yang baru lahir bisa saja dipindah-pindah tergantung kondisi air dan kolam saat itu.
“Untuk produksi, kita memang tidak catat masing masing karena terkadang benih yang baru lahir bisa dipindah dari Petang ke Baha atau Kapal, begitu sebaliknya. Tergantung situasi dan kondisi kolam. Seperti halnya waktu ini kondisi kolam di Baha mengalami gangguan air karena ada perbaikan saluran irigasi induk, jadi Induk dan bibit kita pindah juga,” akunya.
Meski tahun ini target benih ikan terlampaui, pihaknya belum berani memastikan target untuk di tahun 2021 mendatang.
Pasalnya dari pendataan yang dilakukan ada beberapa induk ikan yang sudah kurang produksi, sehingga kurang maksimal produksinya.