Penemuan Mayat di Denpasar

Kasus Pegawai Bank di Denpasar yang Tewas Dibunuh Belum Bisa Diautopsi, Begini Kata Kepolisian

Korps Kepolisian Polresta Denpasar mengumpulkan sejumlah  bukti-bukti dari kasus pembunuhan pegawai Bank Ni Putu Widiastiti (24) untuk mengungkap

Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Firizqi Irwan
Warga di Jalan Kertanegara, Gang Widura, Nomor 24, Ubung Kaja, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali digegerkan adanya penemuan mayat perempuan, Senin (28/12/2020). 

 
 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Korps Kepolisian Polresta Denpasar mengumpulkan sejumlah  bukti-bukti dari kasus pembunuhan pegawai Bank Ni Putu Widiastiti (24) untuk mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan.

Baru-baru ini, berdasarkan hasil test swab dari korban pembunuhan pegawai Bank di Denpasar yang dirilis oleh Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Kota Denpasar, Bali, menyatakan positif Covid-19. 

Seperti diketahui, korban merupakan sebagai pegawai Bank BUMN di bagian teller ini, dari hasil tes usap dinyatakan positif Covid-19.

"Jadi betul ya. Karena ini masa covid, sesuai dengan SOP, proseduralnya dilakukan secara cek swab,"

"Memastikan apakah bersangkutan sehat atau tidak. Ternyata hasilnya positif," ujar Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Rabu (30/12/2020) sore.

Baca juga: Update Kasus Pembunuhan Pegawai Bank di Denpasar,  Polisi: Semua Kita Olah, Semoga Segera Diungkap

Baca juga: TERKINI: Teller Bank yang Tewas Penuh Luka Tusukan di Denpasar Terindikasi Positif Covid-19

Baca juga: Ahli Forensik: Hasil Makroskopis Korban Pembunuhan di Denpasar Tak Ditemukan Tanda Kekerasan Seksual

Ditemui di Ruang Pers Rilis Polresta Denpasar pada Rabu (30/12/2020) sore.

Kombes Pol Jansen yang didampingi Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya menyebutkan bahwa hasil test swab korban menyatakan positif, sehingga dalam hal itu pemeriksaan autopsi korban belum bisa dilakukan.

"Karena positif Covid, sehingga tidak bisa dilakukan tindakan otopsi. Tapi dengan visum luar, sudah bisa di simpulkan oleh tim dokter,"

"Bahwa penyebab kematiannya adalah luka tusukan, khususnya yang mematikan itu ada 5 titik di bagian dada dan leher," tambahnya.

Korban Pembunuhan

Diwartakan sebelumnya berdasarkan hasil pemeriksaan, ditemukan sejumlah luka tusuk di sekujur tubuh korban.

"Tusukan kecil, tapi bukan pisau, mirip belati," ujar seorang petugas kepolisian di TKP.

Selain itu, kondisi di dalam kamar korban yang berada di lantai dua dalam kondisi berantakan. Sedang barang yang diketahui hilang yakni satu unit sepeda motor.

Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya, saat ditemui di lokasi kemarin siang menyatakn masih mendalami kasus ini.

"Penyebab kematian kita masih lakukan pendalaman melalui autopsi," katanya.

Baca juga: Pegawai Bank Asal Sukawati Korban Pembunuhan Dikabarkan Positif Covid-19, Begini Kata Kelian Banjar

Baca juga: RSUP Sanglah Belum Punya Kamar Autopsi Bertekanan Negatif, Mayat Korban Pembunuhan Tak Diautopsi

Baca juga: UPDATE Pegawai Bank yang Tewas Itu Tidak Alami Kekerasan Seksual, Polisi Selidiki Pelaku Pembunuhan

Diduga kuat, Putu Widiastuti meninggal dunia setelah menjadi korban pencurian dengan kekerasan (curas).

Apalagi ditemukan banyak bercak darah dan motor yang hilang.

"Saat ditemukan memang terlihat ada bekas luka tusuk di sekujur tubuhnya. Beberapa tempat dan di kamar terdapat bercak darah," ujar Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi, Senin (28/12) malam.

Dalam keterangan saksi, Putu Yasmika (56) mengaku mendengar suara teriak-teriak ada perampokan.

Selanjutnya ia menghubungi prajuru banjar untuk menghubungi Bhabinkamtibmas Ubung Kaja Aiptu I Wayan Parwata.

Saksi lainnya, Sayida Rani (22), pada pukul 01.00 Wita dini hari, mengaku mendengar suara pintu gerbang rumah korban terbuka.

Selanjutnya ia mendengar suara motor keluar dari TKP pukul 09.00 Wita.

Rani mendengar suara teriakan laki-laki minta tolong yang diketahui kekasih korban Gede Hara Yogi Suara.

Kemudian suami Rani keluar dan mengecek kondisi korban di dalam rumah, selanjutnya menghubungi bantuan ke pihak kepolisian.

"Korban diketahui kerja sebagai pegawai bank di Kuta. Kekasih korban yang pertama kali melihat kejadian ini, dengan kondisi penuh luka dan bercak darah di dalam kamar di lantai dua," terang Iptu Sukadi.

Sementara dari hasil pemeriksaan tim Inafis Polresta Denpasar, diketahui korban meninggal dunia akibat kehabisan darah.

Korban mengalami luka terbuka pada leher, dada, perut, serta beberapa tubuh korban lainnya dengan jumlah luka tusuk sebanyak 25 kali.

Masing-masing satu tusukan pada telinga, leher kanan kiri, punggung, dada, bahu kiri depan, lutut kanan, dan tangan kanan.

Sedangkan 4 luka tusuk pada lengan kiri dan paha kanan, payudara perut dan paha kiri sebanyak 2 tusuk, lengan kanan ada 3 luka dan telapak tangan terdapat luka gores.

"Dugaan sementara korban meninggal dunia karena kehabisan darah dan banyak luka tusuk di bagian tubuh korban. Barang korban di TKP juga ada yang hilang, berupa satu unit sepeda motor Scoopy warna merah plat DK 3114 KAR dan satu dompet milik korban," terang Sukadi.

Terkait pelaku pembunuhan, Sukadi mengatakan hingga tadi malam polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. (riz)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved