Berita Bali

Pariwisata Tak Menentu Akibat Virus Corona Varian Baru, Pemprov Fokus Garap Wisdom

Pariwisata Indonesia, khususnya Bali, dipastikan semakin sulit untuk kembali bangkit di tengah situasi pandemi yang tak menentu.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Suasana kedatangan penumpang domestik di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, Rabu (23/12/2020) - Pariwisata Tak Menentu Akibat Virus Corona Varian Baru, Pemprov Fokus Garap Wisdom 

Di sisi lain, sampai saat ini belum ada negara yang memperbolehkan warga negaranya untuk bepergian ke luar negeri.

Maka dari itulah pihaknya tetap membuka pariwisata dengan memperkuat keberadan wisatawan domestik.

"Kalau tyang kira minat orang Indonesia lumayan besar itu, sampai 170 juta potensinya yang bisa kita garap. Kita perkuat lagi promosi-promosi kita untuk meningkatkan kerja sama dengan seluruh operator kita di luar," kata Astawa.

Mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali itu merincikan, potensi 170 juta wisatawan domestik ini yang memiliki minat paling besar berkunjung ke Bali lebih banyak dari Pulau Jawa.

Berbagai daerah tersebut seperti Jakarta, Surabaya, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.

Didukung Asita

Sementara itu, DPD Asita Bali (Asita 1971) memaklumi keputusan Pemerintah Pusat untuk sementara melarang warga negara asing masuk Indonesia.

Menurut Ketua Asita Bali (Asita 1971), I Putu Winastra, penutupan terhadap WNA oleh Pemerintah Pusat tentunya melalui banyak pertimbangan matang.

“Ini juga karena mutasi virus Corona, dan saya rasa hitungan penutupan itu sesuai masa inkubasi selama 14 hari. Jadi nanti kita lihat setelah 14 hari, tentunya akan ada kebijakan baru lagi,” katanya di Denpasar, Selasa (29/12/2020).

Baginya, Pemerintah Pusat sangat berhati-hati melakukan penutupan ini.

Tujuannya yentu agar tidak terjadi klaster baru, yang menambah korban virus Covid-19, khususnya di Bali yang jadi tujuan wisata dunia.

Ia memperkirakan, kemungkinan nanti setelah dirasa aman maka pembukaan Bali untuk kloter internasional pasti akan dilakukan.

Mengingat pariwisata sudah benar-benar terpuruk, dan harus bangkit perlahan-lahan pada 2021 ini.

“Kami di industri memberikan dukungan untuk semua hal yang baik, demi agar masyarakat tidak terkontaminasi,” tegas ketua Asita periode 2020-2024 ini.

Sebab dengan demikian, kata dia, Bali dianggap mampu menjaga dan meminimalkan angka penularan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved