Penanganan Covid
Desa Sangeh Dipastikan Bisa Menjaga Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi Covid-19
Polres Badung kembali melaksanakan kegiatan Launching Desa Tangguh Dewata pada Rabu (30/12/2020).
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Polres Badung kembali melaksanakan kegiatan launching Desa Tangguh Dewata pada Rabu (30/12/2020).
Kali ini desa yang dinobatkan sebagai Desa Tangguh Dewata yakni Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali.
Kapolres Badung, AKBP Roby Septiadi, S.I.K mengatakan, Desa Sangeh ini adalah Desa yang indah dan sudah disiapkan oleh Polsek Abiansemal dalam penanganan Covid-19 yang ketat.
Bahkan akunya di Desa Sangeh kasus positif Covid-19 tergolong masih rendah.
Baca juga: Objek Wisata Sangeh Mulai Diserbu Wisatawan Domestik, Rata-Rata 100 Orang Perhari
Baca juga: Wisata Religi, Sembuh Setelah Melukat di Pancoran Solas Taman Mumbul Sangeh
Baca juga: Kuliner di Desa Sangeh Diimbau untuk Layani Pelanggan Khusus Take Away
Selain itu, dipandang mampu untuk meningkatkan ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19.
“Desa Sangeh ini bersedia dipakai Desa Tangguh, jadi kita mengharapkan Desa Sangeh ini berhasil dipakai sebagai Desa Tangguh Dewata yang akan diteruskan ke Mabes Polri,” ujarnya di ruang pertemuan Graha Sabha, Kantor Desa Sangeh.
Pihaknya mengatakan, kasus Covid-19 di Bali penurunannya sangatlah rendah, diharapkan Desa Sangeh ini bisa melindungi dan menjaga agar tidak terkena Covid-19.
Selain itu, Desa juga dapat mengangkat harkat dan martabatnya dalam segi penanganan kesehatan dan Desa Tangguh Dewata.
“Kalau dari ketahanan pangan kita harus mampu dan minimal warga tidak ada yang kelaparan, kita harus bisa mengatasi masalah ini, dan sebenarnya kita harus belajar dari pandemi ini,” katanya.
Dirinya juga menginginkan pihak Desa bisa menggali potensi-potensi yang ada.
Seperti pertanian, budidaya ikan air tawar dan yang lainnya.
Tidak hanya peningkatan pertanian dan budidaya, namun juga harus bisa memasarkannya, apalagi pasar saat sekarang ini sudah banyak melalui media atau online.
“Disayangkan lahan pertanian di Bali begitu abaikan karena kehidupan masyarakat Bali ketergantungan dan mengandalkan pariwisata. Jadi kami mengajak kepada masyarakat Desa Sangeh agar bisa menjadi sumber pangan,” harapnya.
Lebih lanjut dirinya meminta agar Desa meningkatkan taraf hidup melalui Desa dengan memanfaatkan lahan yang ada sebagai sumber pangan.

“Dalam pandemi Covid-19 ini kita harus banyak belajar. Jangan malu kita bertani untuk ketahanan pangan, agar masyarakat tangguh dan bangkit,” tegasnya.