Serba Serbi

Mengenal Cetik, Racun Tradisional Bali, Dua Jenis Cetik Ini Paling Berbahaya

Mengenal cetik atau racun tradisional Bali, dari banyak jenis cetik, dua cetik ini paling berbahaya dan sangat mematikan

Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Net
Ilustrasi Cetik. Mengenal cetik atau racun tradisional Bali, dari banyak jenis cetik, dua cetik ini paling berbahaya dan sangat mematikan. 

Ditambahkannya lagi, dalam lontar Usadha Cetik, crongcong polo hanya disebutkan tiga kali, yakni pada bait ke-2, 112, dan 139.

Baca juga: Tolak Cetik dan Bala, Tumbuhan Uli Dipercaya Miliki Khasiat Khusus

Baca juga: Perlu Ritual Khusus, Cukli Diklaim Ampuh Bantu Atasi Cetik

"Menurut ketiga bait tersebut, cetik crongcong polo memang menyerang otak dengan gejala-gejala mata merah, badan terasa panas (bait ke-2), telinga penderita terasa pecah, seperti diseruduk 'dilumbih beduda,' mata merah (bait ke-112) gejala-gejala yang sama juga disebutkan dalam bait ke-113," tulisnya lagi.

Selain itu, dalam buku Leak Ngamah Leak juga dituliskan gejala-gejala orang terkena cetik crongcong polo yaitu sebagai berikut.

• sakit kepala berat sebelah atau seluruhnya

• mata merah melotot, tetapi tidak sakit

• benda-benda yang dilihatnya terasa berputar

Cetik ini dianggap paling menakutkan dan mematikan oleh sebagian masyarakat.

Akan tetapi menurut beberapa sumber cetik jenis ini bisa diobati.

Dalam buku Leak Ngamah Leak disebutkan bahwa obatnya, yaitu ditutuh dengan bahan campuran kakul kraca, welirang bang, dan madu klupa serta air jeruk.

Sementara dalam buku Berbagai Cara Pengobatan Menurut Lontar Usdha Pengobatan Tradisional Bali yang disusun oleh I Ketut Suwidja dituliskan bahwa obatnya siput kakaraci, madu klupa, air jeruk, belerang merah, lalu ditutuh pada bagian hidung.

Pengobatan ini juga dijelaskan dalam buku Jejak Bhairawa di Pulau Bali karya Jiwa Atmaja.

Baca juga: Ngereh, Tahapan Berubah Wujud Leak, Ketahui Juga Sarana Penangkeb hingga Cetik

Baca juga: TRIBUN WIKI - Ini 25 Jenis Cetik atau Racun Tradisional Bali, Crongcong Polo Paling Mematikan

Berdasarkan lontar Usadha Cetik yang ia kutip, sarana penyembuhannya, yaitu keong kraca, madu klupa (madu kental seperti menyan), air jeruk, belerang merah.

Sarana ini digunakan untuk metutuh atau diteteskan pada hidung.

"Dalam bait ke-139, barulah dijelaskan bahwa bahan-bahan berupa air basuhan belerang merah dimasak atau dikukus, ditambah dengan keong kraca, madu, air jeruk, minyak kelapa, lalu diteteskan pada hidung.

Pada pelipis penderita lalu ditempelkan pada daun kelor dicampur dengan minyak ular," tulis Jiwa Atmaja.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved