Serba Serbi

Mengenal Cetik, Racun Tradisional Bali, Dua Jenis Cetik Ini Paling Berbahaya

Mengenal cetik atau racun tradisional Bali, dari banyak jenis cetik, dua cetik ini paling berbahaya dan sangat mematikan

Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
Net
Ilustrasi Cetik. Mengenal cetik atau racun tradisional Bali, dari banyak jenis cetik, dua cetik ini paling berbahaya dan sangat mematikan. 

Akan tetapi tidak dijelaskan apakah daun kelor tersebut diulek dan dicampur minyak ular baru ditempelkan di pelipis atau ditempelkan begitu saja di pelipis.

2. Cetik Reratusan

Menurut buku Jejak Bhairawa di Pulau Bali, cetik jenis ini adalah cetik berbahaya kedua setelah cetik crongcong polo.

"Tidak disebutkan pusat yang diserang oleh cetik reratusan, tapi dapat diperkirakan bahwa perutlah yang diserang, jika dilihat dari bahan-bahan yang digunakan, yakni reratusan atau campuran," tulis Jiwa Atmaja.

Ciri-ciri orang terkena cetik ini, yaitu sebagai berikut.

• perut penderita kembung dan muntah darah

• batuk-batuk

• merasa kedinginan

• bila melihat pohon dirasakan bergerak-gerak

• bingung seperti orang mabuk

• kaki juga dingin

• pucat tidak bertenaga

• kekurangan darah

Baca juga: Kenali Lebih Dini Jika Terkena Cetik Reratusan, Ini Ciri dan Pengobatannya

Baca juga: Cetik Kerikan Gangsa, Begini Ciri-ciri Orang yang Kena Racun Ini

Adapun sarana obat yang digunakan, yaitu daun sirih tua, bawang dibakar, gula, air kelapa mulung yang muda, lalu diminum.

Sementara dalam buku Leak Ngamah Leak karya Mangku Alit Pakandelan (I Wayan Yendra) ciri-ciri terkena cetik reratusan yaitu tampak seperti orang bodoh, diam membisu (apatis).

Untuk mengobatinya menurut buku ini, yaitu dengan minum campuran kembang sepatu putih, kelembak kasturi, sari kuning ditambah air, obat lulur dari daun mangga muda.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved