Corona di Bali

Jelang Vaksinasi Covid-19, Krama Bali Mengaku 'Takut Bani'

Krama Bali, dari warga biasa hingga tenaga kesehatan, masih takut bani (antara berani dan takut) untuk mengikuti program vaksinasi.

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUNNEWS/BIRO PERS/MUCHLIS Jr
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Kantor Pusat Bio Farma, Bandung, Senin (7/12/2020). Vaksin asal Cina tersebut tiba di Indonesia melalui terminal cargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (6/12/2020) malam. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - PRO dan kontra terkait vaksinasi Covid-19 di tengah masyarakat masih terjadi, termasuk pada masyarakat di Provinsi Bali.

Padahal program vaksinasi ini segera dimulai pada Januari ini.

Krama Bali, dari warga biasa hingga tenaga kesehatan, masih takut bani (antara berani dan takut) untuk mengikuti program vaksinasi.

Ada juga yang merasa sudah siap dan belum siap sama sekali.

Seperti diungkapkan Ni Luh Putu Krisdiana Yanti.

Ia merasa belum siap untuk mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19. Hal tersebut dikarenakan masih belum ada kejelasan dari pemerintah apakah vaksin Covid-19 aman digunakan.

"Kalau saya pribadi sih belum siap ya divaksin Covid-19 karena belum ada kejelasan dari pemerintah. Selain itu juga vaksin tersebut berasal dari mana jelasnya kan belum tahu," ungkapnya pada Minggu (3/1/2021).

Baca juga: Pemprov Bali Siapkan Alat Penyimpanan Vaksin Covid-19, Dari Cold Room hingga Kulkas

Baca juga: Kemenkes: Kami akan Pastikan Presiden Jokowi Orang Pertama yang Divaksin Covid-19

Baca juga: Komentar Sejumlah Warga Bali terkait Vaksinasi Covid-19, Warga: Perasaan Takut Sih Pasti Ada

Berbeda dengan Krisdiana, seorang warga Kota Denpasar, I Ketut Buprian, mengaku siap mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19.

Menurutnya, selagi tubuh tidak memiliki penyakit bawaan sah-sah saja untuk disuntikkan vaksin Covid-19.

"Menurut saya tergantung pada kondisi tubuh masing-masing. Yang terpenting ketika akan divaksin, tubuh tidak memiliki penyakit bawaan dan pada saat itu sedang sehat-sehat saja. Jadi vaksin Covid-19 tidak masalah, apalagi vaksin sendiri fungsinya untuk meningkatkan kekebalan tubuh," katanya.

Sedangkan seorang tenaga kesehatan yang langsung menangani pasien positif Covid-19 di salah satu rumah sakit rujukan Covid-19, justru merasa takut untuk mengikuti kegiatan vaksinasi Covid-19.

Terlebih yang akan didahulukan untuk mengikuti kegiatan vaksin adalah tenaga kesehatan.

"Ya perasaan takut sih pasti ada aja ya, tapi kalau memang itu sangat diwajibkan untuk kami selaku tim medis ya mau tidak mau disuntik vaksin," ujar tenaga kesehatan, yang tidak ingin disebutkan namanya ini.

Prioritas Vaksinasi
Vaksinasi Covid-19 tahap pertama akan diprioritaskan ke para petugas medis. Ribuan tenaga medis di Bali akan menjalani vaksinasi periode pertama.

Untuk RSUD Klungkung, misalnya, sudah ada 900 pegawai didaftarkan untuk masuk prioritas vaksinasi Covid-19.

"Dinas Kesehatan meminta kami memperbarui data petugas RS untuk prioritas vaksin. Kalau di RSUD Klungkung, jumlahnya 900 orang lebih," ujar Dirut RSUD Klungkung, dr I Nyoman Kesuma, kemarin.

Menurutnya, pegawai di RSUD Klungkung yang didaftarkan untuk menerima prioritas vaksinasi tidak hanya petugas medis, namun juga pegawai operasional.

"Semua pegawai di RSUD Klungkung, karena mereka juga termasuk kelompok rentan. Petugas medis juga sudah banyak mendapatkan SMS dari Kementerian Kesehatan, untuk prioritas vaksinasi," jelas Kesuma.

Dirinya mengatakan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari vaksin Covid-19.

Mengingat vaksin sampai digunakan, tentu sudah melalui prosedur dan uji klinis yang panjang. Sehingga sudah dipastikan aman untuk didistribusikan dan digunakan.

"Informasinya vaksinasi pertengahan Januari ini. Tapi kami sifatnya hanya menunggu, mungkin masih ada prosedur yang masih harus dilalui oleh vaksin, misal saja izin edar dari BPOM," jelasnya.

Saat ini pihak RSUD Klungkung telah melakukan persiapan untuk tempat vaksinasi.

Rapat antara RSUD Klungkung dengan Dinas Kesehatan terkait teknis pelaksanaan vaksinasi pun sudah dilakukan beberapa kali.

"Rencana kami dalam sehari ada 15 orang yang divaksin. Lokasinya di aula, dan vaksinasi kami laksanakan 2 kali seminggu, agar tidak sampai menganggu pelayanan," ungkap Kesuma. (sar/mit)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved