Serba Serbi
Pengobatan Usada Perawatan Bayi dan Ibu Masih Diminati di Bali
Pengetahuan yang mengandung nilai-nilai agama dan budaya, sangat dibutuhkan pada zaman postmodern ini.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pengetahuan yang mengandung nilai-nilai agama dan budaya, sangat dibutuhkan pada zaman postmodern ini.
Sebagai pedoman hidup dalam mencapai kedamaian, kesejahteraan lahir-batin, dan kesehatan jasmani-rohani, menuju ‘Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma’.
Satu diantaranya dalam pengobatan alternatif, berdasarkan Usada di Bali.
Anak Agung Putu Agung Mediastari, dalam program studi Doktor (S3) Ilmu Agama dan Kebudayaan, Unhi, mengambil kosentrasi tentang perawatan ibu dan bayi pasca persalinan.
Baca juga: Otonan Saat Tumpek Wayang, Ini Maknanya Dalam Hindu Bali
Baca juga: Siapa Buat Penyakit, Siapa yang Menyembuhkan, Berikut Penjelasan Balian dan Usada Dalam Agama Hindu
Baca juga: Rahina Purnama Dalam Agama Hindu Diyakini Baik untuk Malukat
Dengan judul disertasi ‘Pengobatan Usada Dalam Perawatan Bayi dan Ibu Pasca Persalinan Pada Era Postmodern di Kota Denpasar’.
“Sesungguhnya kesehatan bayi dan ibu pasca persalinan menjadi sangat penting, karena telah disepakati menjadi isu global yang harus segera diwujudkan,” katanya kepada Tribun Bali, Senin (4/1/2020).
Kesehatan bayi dan ibu pasca persalinan, menjadi kebutuhan utama masyarakat di seluruh dunia, dan telah ditetapkan melalui tujuan pembangunan milenium atau Millenium Development Goals (MDGs).
Deklarasi Milenium hasil forum 189 kepala negara, atau perwakilan negara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersepakat menetapkan pencapaian kesehatan bayi dan ibu pasca persalinan pada MDGs 4 dan 5.
“Keseriusan perhatian forum Internasional, telah mampu menetapkan tujuan utama MDGs 4, untuk menurunkan angka kematian bayi (AKB) dan angka kematian balita (AKBA) melalui indikator AKB dan AKBA per 1.000 kelahiran hidup,” sebutnya.
Deklarasi tersebut juga telah mampu menetapkan tujuan utama MDGs 5, untuk meningkatkan kesehatan ibu dan mewujudkan kesehatan reproduksi.
Dunia memandang perlu menuntaskan isu kesehatan bayi dan ibu, sehingga kini program MDGs dilanjutkan dengan pembentukan program Sustainable Development Goals (SDGs).
Ditetapkannya kesehatan bayi dan ibu sebagai target prioritas SDGs diurutan 1 dan 2.
Mengurangi rasio angka kematian ibu menjadi kurang dari 70 per 100.000 kelahiran pada tahun 2030 sebagai SDGstarget 1.
Mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada bayi (12 per 1000 kelahiran), dan balita (25 per 1000 kelahiran) sebagai target nomor 2 SDGs.