Banjir Serbu Rumah-rumah di Sidakarya Denpasar, Ini yang Dilakukan BPBD

Warga meminta bantuan penyedotan genangan air akibat banjir di rumah warga di Jalan Sidakarya Gang Kepiting.

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Kander Turnip
Istimewa
Petugas Damkar BPBD Kota Denpasar mengoperasikan mesin pompa air untuk menyedot genangan air di rumah warga di kawasan Sidakarya, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, pada Rabu (6/1/2021). 

Banjir Serbu Rumah-rumah di Sidakarya Denpasar, Ini yang Dilakukan BPBD

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar dalam tiga hari terakhir disibukkan dengan upaya penyedotan genangan air akibat banjir di permukiman warga di wilayah Denpasar, Bali.

Kepala Pelaksana BPBD Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa mengatakan, pagi ini pihaknya kembali mendapat laporan dari warga yang rumahnya tergenang air akibat banjir.

"Warga meminta bantuan penyedotan genangan air akibat banjir di rumah warga di Jalan Sidakarya Gang Kepiting no.199 dan Gang no.115 Denpasar Selatan," ujar Joni kepada Tribun Bali, Rabu (6/1/2021).

BPBD Kota Denpasar mengarahkan regu dari Pos Induk, Pos Juanda, dan Pos Cokro ke lokasi rumah warga.

Didapati penyebab genangan air banjir dengan ketinggian 50 centimeter disebabkan oleh gorong-gorong yang dipenuhi lumpur.

"Di lokasi Gang 199 luas genangan air berkisar 15 are, dengan ketinggan kurang lebih 50 centimeter. Penyebabnya gorong-gorong dipenuhi lumpur," kata dia.

Baca juga: 18 Ribu Pelanggan PDAM Denpasar Terdampak Banjir Sungai Ayung, Air Keruh dan Saluran IPA Tersumbat

Baca juga: Sampah Kiriman Mulai Membanjiri Sejumlah Pantai di Badung, DLHK Sebut Terbanyak Ada di Kuta

"Kalau di Gang 115 yang tergenang air banjir seluas 7 are, ketinggian 30 cm, penyebabnya sama," sambung dia.

Sebelumnya diberitakan, akibat intensitas curah hujan yang tinggi di Kota Denpasar, pada Selasa (5/1/2021) mengakibatkan dua gang permukiman warga di kawasan Sidakarya, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali tergenang air banjir.

Level ketinggian genangan air mulai dari mata kaki hingga setinggi betis orang dewasa. Warga setempat melaporkan kejadian ini kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar.

Kawasan Sidakarya yang tergenang meliputi Gang Pati Sari di Jalan Dewata dan Gang Nuri Nomor 8 di Jalan Sidakarya.

BPBD Denpasar mengerahkan regu pemadam kebakaran dan alat mesin pompa air untuk mengoperasikan di wilayah yang tergenang air yang meluap akibat tingginya curah hujan tersebut.

Joni menerangkan, genangan air banjir di kawasan tersebut selain karena faktor curah hujan juga karena faktor geografis serta minimnya infrastruktur akses pembuangan air.

"Karena tempatnya rendah dan minim akses pembuangan air. Atas laporan warga kami kerahkan petugas Damkar untuk giat penyedotan genangan air di rumah warga," kata Joni saat dikonfirmasi Tribun Bali.

Sehari sebelumnya, hujan lebat yang mengguyur Kota Denpasar sejak Minggu (3/1/2021) malam juga membuat satu rumah tergenang air di Denpasar.

Rumah yang terendam banjir tersebut berada di kawasan Jalan Hang Tuah, Gang Mawar Sanur.

Genangan air tersebut juga mencapai tinggi betis orang dewasa.

Setelah mendapat laporan adanya rumah yang tergenang air, pihaknya menurunkan petugas ke lokasi untuk melakukan penyedotan air.

“Penyebab rumah tersebut terendam dikarenakan rumah tersebut posisinya lebih rendah dari jalan raya,” kata Joni.

Selain itu, Joni menambahkan jika di rumah tersebut tidak ada saluran pembuangan air.

Sementara itu, untuk upaya antisipasi kesiapsiagaan bencana apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini,

Pemkot Denpasar juga mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 360/1638/BPBD perihal Antisipasi Kesiapsiagaan Bencana Dalam Situasi Pandemi Covid-19.

Mengingat saat ini masih berada pada situasi penanganan Covid-19, maka dipandang perlu untuk membentuk tim pemantauan hingga tingkat desa/kelurahan.

“Sesuai dengan Surat Mendagri dan Surat Gubernur Bali maka dipandang perlu untuk membentuk Posko Kesiapsiagaan dengan memberdayakan Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) yang dikoordinir oleh perbekel/lurah serta dilaksanakan pembinaan oleh camat,” katanya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa tim pemantauan yang dimotori oleh Linmas ini nantinya bertugas untuk melaksanakan pemantauan secara cermat dan berkelanjutan guna mengetahui situasi terkini terhadap perkembangan informasi cuaca.

Selain itu, perbekel/lurah juga diharapkan untuk aktif menyiagakan seluruh perangkat desa/kelurahan dengan berkoordinasi bersama TNI, Polri, Basarnas dan BPBD Kota Denpasar.

“Namun yang perlu diingat adalah dalam setiap aktivitas wajib menerapkan disiplin protokol kesehatan dan melaksanakan koordinasi intensif dengan Satgas Covid-19 di masing-masing desa/kelurahan,” katanya.

Joni menekankan bahwa berbagai upaya juga sudah dan akan dilaksanakan guna meminimalisir dampak dari cuaca buruk ini.

Beberapa hal tersebut yakni penggelontoran sungai dan gorong-gorong, pembersihan saluran air, perompesan pohon serta peremajaan pohon perindang.

“Namun tetap kami mengajak masyarakat yang dikoordinir oleh perbekel/lurah untuk senantiasa menjaga kebersihan serta tidak membuang sampah sembarangan, terlebih membuang sampah ke sungai,” katanya.

“Serta tak lupa kami ingatkan kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan, jika tidak mendesak lebih baik tetap tinggal dirumah jika melihat atau mengalami kejadian kegawatdaruratan dapat segera menghubungi BPBD Kota Denpasar atau Denpasar Safe City di sambungan 112 atau 0361 223333," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved