Pelebon Tokoh Puri Klungkung Dijaga Ratusan Petugas, Pengarah dan Keluarga Jalani Rapid Antigen

Pelebon Tokoh Puri Klungkung Dijaga Ratusan Petugas, Pengarah dan Keluarga Jalani Rapid Antigen

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Suasana upacara pelebon mantan Bupati yang juga tokoh Puri Klungkung, almarhum Tjokorda Gde Agung yang dilaksanakan, Rabu (6/1). 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA- Upacara pelebon mantan Bupati yang juga tokoh Puri Klungkung, almarhum Tjokorda Gde Agung dilaksanakan, Rabu (6/1/2020).

Karena dilaksanakan dalam masa pandemi, protokol kesehatan diberlakukan dengan ketat.

Bahkan pelebon kali ini dikawal ratusan petugas kepolisian.

Baca juga: Nengah Suanda Curi Motornya Sendiri, Begini Kronologinya

Sarana pelebon seperti bade, lembu, dan lainnya sudah tampak siaga di depan Monumen Puputan Klungkung sejak, Rabu (6/1/2020) pagi. 

Sarana pelebon keluarga puri yang biadanya megah, dibuat sangat sederhana.

Seperti bade  dibuat sederhana, dengan tinggi maksimal 4 meter.

Baca juga: Detik-detik Pembunuhan Pegawai Bank di Denpasar Terungkap, Adegan Kesembilan Jadi Sorotan

Termasuk naga banda dan lembu berukuran yang berukuran lebih kecil dari biasanya, sehingga tidak membutuhkan banyak orang untuk menggotongnya.

Petugas pengamanan gabungan mulai dari Pecalang, Kepolisian, TNI, dan Satpol PP sejak pagi tampak berjaga disekitar Puri Agung Klungkung, hingga di depan Monumen Puputan.

Baca juga: Saksi Dengar Suara Tembakan Berkali-kali di Vila Mutiara, Warga Disuruh Masuk Rumah

" Kami mengerahkan 220 personel kami untuk pengamanan. Dibantu oleh TNI, BPBD, Satpol PP dan juga Pecalang," ungkap Kapolres Klungkung AKBP Bima Arya Viyasa.

Ia juga menjelaskan, total pengayah, termasuk keluarha puri  yang dapat ikuti langsung prosesi pelebon ini sebanyak 340 orang.

Semuanya telah dilakukan rapid test antigen, dengan hasil non reaktif.

" Hanya warga dengan tanda pengenal yang diperkenankan ikut langsung prosesi pelebon," jelas Penglingsir Puri Agung Klungkung, Ida Dalem Smara Putra.

Sarana upakara seperti lembu diberangkatkan terlebjh dahulu ke pegedengan (lokasi pembakaran jenazah).

Hal ini dimaksudkan agar tidak ada banyak iring-iringan.

Sarana upakara itu juga didorong dengan bantuan roda, agar butuh banyak tenaga untuk menggotongnya.

" Jadi semua sarana upacara memang dibuat sederhana dan kecil, sehingga tidak membutuhkan banyak orang untuk menggotongnya," jelas Ida Dalem.

Prosesi upacara dimulai sekira pukul 11.30 Wita.

Jenazah beriringan dengan naga banda, dari Puri Agung Klungkung menuju Catus Pata Semarapura.

Iring-iringan itu tampak tidak terlalu panjang, berkisar kurang dari 50 orang.

Kepolisian pun sangat menjaga ketat prosesi tersebut.

Bahkan meminta masyarakat tanpa memiliki tanda pengenal, untuk menjauh dari lokasi prosesi.

Tidak tampak iring-iringan panjang warga selayaknya prosesi pelebon tokoh puri seperti pada umumnya, karena jumlah pengayah yang terlibat langsung  minim.

Jenazah diusung ke Bade sekitar pukul 12.00 Wita, lalu dibawa ke pegedengan (lokasi pembakaran jenazah) dengan iring-iringan keluarga puri, pengayah, dan pengawakan ketat petugas kepolisian. (Mit)

Pelebon Tidak Bisa Ditunda Lagi

Penglingsir Puri Agung Klungkung Ida Dalem Smara Putra menjelaskan, sebenarnya pelebon almarhum Tjokorda Gde Agung rencananya dilaksanakan bulan September 2019 lalu.

Hanya saja karena pandemi, upacara pelebon terhadap mantan Bupati Klungkung periode 1983-1993 itu dilaksanakan Rabu (6/1/2020).

"Kami tidak bisa menunda lagi pelebon ini. Karena kami tidak tau kapan pandemi berakhir.

Sementara sebelum jenazah dipelebon, sesuai keyakinan kami tidak dapat lakukan upacara agama," ujar Penglingsir Puri Agung Klungkung Ida Dalem Smara Putra.

Dengan pertimbangan itu pihak puri tetap memutuskan pelebon dilaksanakan saat pandemi, walaupun prosesi menjadi sangat sederhana.

Serta harus sesuai prokes dan dikawal ketat petugas kepolisian.

" Walau sederhana dan dengan prokes ketat, ini tidak mengurangi makna dari prosesi ini," jelasnya. (mit)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved