Wiki Bali

WIKI BALI - Pura Agung Jagatnatha Denpasar

Pura Agung Jagatnatha dibangun sebagai tempat pemujaan Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).

Penulis: Noviana Windri | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Putu Supartika
Suasana persembahyangan di Pura Agung Jagatnatha beberapa waktu lalu. 

Sebelah timur Pura Agung Jagatnatha berbatasan dengan kompleks pertokoan, SMP 1 Denpasar, dan pemukiman warga.

Baca juga: Sisi Religius Pura Agung Jagatnatha Denpasar, Jembatani Doa Anak Rantau kepada Leluhur di Rumah

SEJARAH

Dikutip dari berbagai sumber menjelaskan bahwa pembangunan Pura Agung Jagatnatha melalui beberapa proses.

Diawali dari banyaknya pendatang beragama Hindu yang datang ke Kota Denpasar dan tidak dapat menemukan tempat ibadah.

Kemudian diadakan pesamuhan Parisada Hindu Dharma pada 20 November 1961.

Pada pesamuhan ini disetujui dan direalisasikan untuk pembangunan sebuah pura.

Pembangunan pura ini tak terlepas dari prakarsa almarhum Kapten TNI I Gusti Ngurah Pindha, B.A (sewaktu bertugas di Kodam XVI/Udayana) bersama-sama dengan Kepala Jawatan Rohani Hindu Daerah Militer (Kerohindam) XVI/Udayana Letnan TNI (Tituler) Ida Pedanda Gede Wayan Sidemen (aim) dan Letnan TNI I Wayan Merta Suteja — yang sama-sama dari Kodam XVI/Udayana.

Pada 16 Januari 1963, dibentuklah panitia pembangunan pura dan upacara pelantikan dilangsungkan pada hari itu juga.

Yang dipercaya sebagai ketua yakni Prof. Dr. Ida Bagus Mantra.

Ia dibantu oleh beberapa orang ketua, sekrelaris, bendahara serta dilengkapi dengan seksi-seksi.

Sebulan kemudian tepatnya, 5 Februari 1963, panitia menggelar rapat dan akhirnya Gubernur Bali yang menjabat kala itu Anak Agung Bagus Sutedja, menyetujui dibangunnya pura tersebut.

Lalu kemudian nama Pura Agung Jagatnatha diberikan secara resmi.

Pada 28 Juli 1967, dasar bangunan Padmasana berupa Bedawang Nala dirampungkan.

Baca juga: Mengenal Sisi Lain Pura Agung Jagatnatha, untuk Menjembatani Aspek Religius Anak Rantau di Denpasar

Pada 15 Oktober 1967 pembangunan Padmasana sudah sampai pada bagian madya atau tengah.

Dan seluruh bangunan padmasana berhasil dirampungkan pada 13 Desember 1968.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved