Berita Jembrana
Ribuan Nakes di Jembrana Sudah Siap Divaksin Covid-19
Jembrana dijadwalkan vaksin akan dilaksanakan pada 14 Januari kepada sebanyak 1960 orang tenaga kesehatan.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Satgas Penanganan Covid-19 menggelar rapat koordinasi persiapan pelaksanaan vaksin, Jumat (8/1/2021) di gudang farmasi Pemkab Jembrana.
Dalam rapat ini, ribuan tenaga kesehatan (Nakes) sudah siap divaksin, menyusul diterimanya vaksin dari Pemerintah Provinsi Bali.
Hal ini disampaikan, Humas Satgas Covid-19 dr I Gusti Putu Arisantha.
Ia mengatakan pihaknya siap menerima vaksin dan melakukan vaksinasi.
Untuk di Jembrana jadwal vaksin akan dilaksanakan pada 14 Januari.
Baca juga: Tahapan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19, Teknologi Aplikasi Hingga Babinsa Dikerahkan
Vaksinasi akan dilakukan dua tahap dimana tahap pertama pada 14 Januari dan tahap II bulan Februari.
Vaksin akan diberikan dua tahap dengan rentang waktu 14 hari.
Total tenaga kesehatan yang diusulkan untuk mendapatkan vaksin sebanyak 1960 orang.
Selain tenaga kesehatan vaksin juga diberikan kepada tenaga yang memberikan pelayanan dan fasilitas kesehatan seperti cleaning service dan lainnya.
“Barusan kami sudah menggelar rapat dengan tenaga kesehatan dan anggota satgas serta petugas vaksinasi," ucapnya.
Beberapa waktu lalu, Bupati Jembrana I Putu Artha juga mengaku, bahwa prioritas vaksin itu diberikan kepada tenaga kesehatan dan petugas yang bekerja di fasilitas kesehatan.
Jembrana akan mendapat estimasi 5.000 vial dari 31 ribu vial vaksin yang sudah tiba di provinsi Bali.
Secara keseluruhan maka Jembrana akan mendapat sekitar 90 ribuan vaksin yang diusulkan.
Dimana yang divaksin dengan minimum umur 18 dan maksimal 59 tahun.
Bupati Jembrana I Putu Artha akan menjadi orang pertama yang mendapat vaksin.
Baca juga: Sikap Tenaga Kesehatan Sambut Vaksinasi Covid-19, Ada yang Takut dan Sebagian Masih Ragu
“Sesuai arahan bupati bahwa pemerintah tetap menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebarannya. Karena terjadi peningkatan kasus, masyarakat harus lebih intensif lagi dalam menjalankan protokol kesehatan,” beber Arisantha.