Corona di Indonesia

Sikap Tenaga Kesehatan Sambut Vaksinasi Covid-19, Ada yang Takut dan Sebagian Masih Ragu

Tenaga kesehatan mempunyai sikap beragam menyambut vaksinasi Covid-19 tahap pertama. Ada yang ragu bahkan sebagian masih takut.

Editor: DionDBPutra
khybernews.tv
Ilustrasi vaksin Covid-19. Tenaga kesehatan merupakan kelompok pertama yang mendapat vaksin Covid-19 yang dijadwalkan mulai 15 Januari hingga bulan April 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, AMBON - Tenaga kesehatan ( nakes) merupakan kelompok pertama yang akan mendapat vaksin Covid-19 yang dijadwalkan mulai 15 Januari hingga bulan April 2021.

Sejumlah nakes di Provinsi Maluku yang sempat diwawancarai mempunyai sikap beragam menyambut vaksinasi Covid-19 tahap pertama. Ada yang ragu bahkan sebagian masih takut.

Anwar, tenaga medis di Kabupaten Seram Bagian Barat mengaku ragu menerima vaksin Covid-19 tahap pertama. Dia belum mendapat arahan dari tempatnya bekerja.

Baca juga: Menko Airlangga: Vaksinasi Covid-19 Hukumnya Wajib, Kecuali Bagi Orang yang Dikecualikan

Baca juga: Vaksinasi Targetkan 3 Juta Penduduk Bali, Dinkes Kembali Terima Vaksin Sinovac 20 Ribu Dosis

Baca juga: Syarat agar Bisa Disuntik Vaksin Covid-19: Usia 18-59 Tahun hingga Tak Ada Riwayat Penyakit Jantung

"Jujur saya secara pribadi juga masih ragu, dan sampai saat ini di kantor belum ada keputusan untuk kami wajib mengikuti vaksinasi itu," kata Anwar kepada Kompas.com, Kamis (7/1/2021).

Beberapa rekan Anwar pun khawatir dengan vaksin Covid-19 itu. "Bukan hanya saya, kita di sini mungkin 80-90 persen yang takut untuk divaksin," katanya.

Tenaga kesehatan di sebuah puskesmas di Kabupaten Buru, AI juga memiliki perasaan sebangun. Ia takut menerima vaksin buatan Sinovac tersebut.

"Secara pribadi beta (saya) menolak, jujur saja saya masih ragu dan takut untuk divaksin, " kata AI saat dihubungi lewat ponsel.

AI cemas lantaran belum mengetahui dampak dari vaksin Covid-19 buatan Sinovac itu.

"Saya mau bilang siapa yang menjamin vaksin ini steril?" kata dia. Tak hanya ragu, seorang tenaga medis asal Ambon, OL menolak menerima vaksin Covid-19 tahap pertama.

Bahkan, OL mengatakan, sejumlah rekannya juga tak bersedia menerima vaksin tersebut. OL beralasan, belum mengetahui hasil dari pengujian vaksin Covid-19 itu.

"Takutnya jangan sampai cacat atau kenapa-kenapa begitu, teman-teman saya juga berpikiran sama karena vaksin ini kan baru belum diuji coba," katanya.

Baca juga: Sebanyak 1.967 Nakes di Karangasem Siap Divaksinasi Covid-19 

Walau demikian ada tenaga medis yang siap menerima vaksin Covid-19. Seperti Fuadlan Wael yang bertugas di Kabupaten Buru Selatan. Ia sudah siap disuntik vaksin corona.

"Kalau sudah ada arahan pasti saya ikut divaksin, saya tetap bersedia," ujarnya.

Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Provinsi Maluku Doni Rerung mengaku belum mendengar keberatan atau penolakan dari tenaga kesehatan di wilayah itu.

Para tenaga medis yang terdata menerima vaksinasi Covid-19 tahap pertama belum menyampaikan keberatan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved