Berita Gianyar

Lagi, Instrumen Gamelan Hilang, Kali Ini 1 Unit Kempur di Payangan Gianyar Raib

Satu unit kempur yang merupakan salah satu bagian dari instrumen gamelan Bali, di Balai Banjar Tangkup, Desa Bukian, Payangan, Gianyar hilang

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Bali/Eri Gunarta
Satu unit kempur yang merupakan salah satu bagian dari instrumen gamelan Bali, di Balai Banjar Tangkup, Desa Bukian, Payangan, Gianyar hilang, Minggu (10/1/2021). 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Satu unit kempur yang merupakan salah satu bagian dari instrumen gamelan Bali, di Balai Banjar Tangkup, Desa Bukian, Payangan, Gianyar hilang, Minggu (10/1/2021).

Saat ini kasus tersebut sudah ditangani Polsek Payangan.

Kerugian raibnya kempur itu sekitar Rp 12,5 juta.

Informasi yang dihimpun Tribun Bali, Senin (11/1/2021), kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh warga setempat, I Made Andika saat hendak berangkat bekerja.

Dalam perjalanan, ia melewati bale banjar tampat gamelan biasanya disimpan. 

Saat itulah, ia melihat sesuatu yang janggal dari barisan gamelan.

Baca juga: Perangkat Gamelan Sekaa Gong Desa Adat Pempatan Karangasem Raib Digasak Maling

Saat dicermati, ternyata kempur pada gamelan tersebut tidak ada di tempatnya.

Namun ia masih mencoba berpikir positif.

Saat jam istirahat sekitar pukul 12.00 Wita, ia kembali memastikan keberadaan kempur tersebut. Namun tetap tidak ada di tempatnya.

Untuk memastikan keberadaan kempur tersebut, Andika lantas menghubungi kelian adat banjar setempat, I Wayan Suartana dan Kelian Dinas, I Putu Suena.

Setelah meyakini instrumen tersebut hilang, mereka pun melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Payangan.

Kapolsek Payangan, AKP Madr Tama membenarkan adanya laporan kehilangan gamelan tersebut.

"Kerugian akibat peristiwa pencurian tersebut sekitar Rp 12.500.000," ujarnya.

Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait hilangnya instrumen ini.

Dalam catatan olah TKP, gamelan tersebut disimpan di luar ruangan Balai Banjar Tangkup yang merupakan ruangan terbuka dan sama sekali tidak ada perangkat pengamanan.

Balai Banjar Tangkup berada di perempatan Jalan Raya Tangkup dan berada di tengah-tengah perumahan warga.

"Tidak terdapat CCTV di Balai Banjar Tangkup maupun Jalan Raya sekitaran Banjar Tangkup. Gamelan tersebut terakhir digunakan pada tanggal 2 Januari 2021," tandasnya.

Sejumlah Perangkat Gamelan di Karangasem Raib
Sebelumnya, kasus hilangnya perangkat gamelan juga sempat terjadi di Desa Pempatan, Kecamaatan  Rendang, Karangasem. 

Sejumlah perangkat gamelan milik Sekaa Gong Adat Pempatan raib digasak maling.

Raibnya perangkat gamelan itu diketahui saat anggota sekaa melaksanakn latihan nabuh di Balai Gong Pura Puseh Pempatan, Banjar/Desa Pempatan.

Info yang dihimpun Tribun Bali, Jumat (8/1/2021), instrumen gamelan yang disimpaan di Balai Gong Pura Puseh Desa Adat Pempatan itu diketahui hilang pada Kamis (7/1/2021) sekitar pukul 19.00 Wita.

Baca juga: Diduga Gangguan Jiwa, Seorang Kakek di Denpasar Mengamuk Saat Dengar Suara Gamelan

Adapun instrumen gamelan yang raib antara lain terompong 12 unit, reong 10 unit, kajar/kemong 1 unit, kempli 1 unit, tawa-tawa 1 unit, dan 1 tabung gas elpiji 3 kilogram.

Kapolsek Rendang, Kompol I Made Sudartawan, membenarkan adanya pencurian peralatan musik tradisional di Kecamatan Rendang.

"Kamis (7/1) malam, Sekaa Gong Adat Pempatan hendak melaksanakan latihan nabuh. I Ketut Susila Antara saat itu mminta anggota Sekaa Gong mengeluarkan peralatan musik. Tetapi I Wayan Gunawan, anggota sekaa,  melihat pintu sudah terbuka," kata Kompol Made Sudartawan, Jumat (8/1/2021).

Setelah itu Gunawan masuk dan mengeluarkan beberapa alat tabuh atau instrumen gamelan.

Wayan Gunawan kaget ketika hendak mengeluarkan terompong sudah tidak ada di tempat biasanya.

Kemudian mereka masuk bersama untuk memastikn barang. 

"Setelah dicek, ternyata barang sudah tak ada. Seperti terompong, kajar atau kemong, kempli, tawa-tawa, serta tabung gas elpiji ukuran 3 kilo. Kejadian ini langsung disampaikaan ke Jro Bendesa Pempatan," jelas Kompol Made Sudartawan.

Ditambahkan, Jro Bendesa sempat menanyakan dahalu ke prajuru Desa Adat Pempatan terkait keberadaan instrumen gamelan tersebut.

Namun prajuru  desa adat juga mengaku tak mengetahuinya.

Jro Bendesa  Pempatan dan para prajuru  kemudian bersama-sama datang ketempat penyimpanan alat untuk memastikan, tetapi peralatan sudah kosong. 

"Setelah Jro Bendesa serta prajuru Desa Adat Pempatan berkoordinasi dan rembug maka diperoleh kesepakatan bahwa permasalahan tersebut dilaporkan ke Kantor Polsek Rendang. Kerugian ditaksir mencapai 10 juta," tambah Kompol Made Sudartawan, perwira asal Klungkung tersebut. 

Kasus hilangnya sejumlah perangkat gamelan itu kini masih dalam penyelidikan.

Kepolisian juga sudah minta keterangan beberapa saksi dan mendatangi lokasi untuk melakukaan olah TKP.

"Kasus ini masih didalami oleh petugas kepolisian. Semoga  pelaku segera tertangkap," harap Made Sudartawan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved