Serba Serbi

Makna Jagra pada Rahinan Siwaratri dan Hakikat Cerita Lubdaka

Perayaan hari suci atau rahinan Siwaratri dilangsungkan oleh umat Hindu setahun sekali, apa sebenarnya makna hari Siwaratri ini dalam ajaran Hindu?

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, A A Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Perayaan hari suci atau rahinan Siwaratri dilangsungkan oleh umat Hindu setahun sekali, pada pangelong ping pat belas atau purwaning tilem, sasih kapitu.

Tahun ini hari suci atau rahinan Siwaratri  jatuh pada Selasa (12/1/2021).

“Apa sebenarnya makna hari Siwaratri ini dalam ajaran Hindu?” ucap Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti, Senin (11/1/2021) kepada Tribun Bali di Denpasar, Bali.

Pendiri dan pembina Pasraman Bhuwana Dharma Shanti ini, menjelaskan Siwaratri terdiri dari dua kata.

Baca juga: PPKM di Klungkung, Masyarakat Diimbau Sembahyang Malam Siwaratri dari Merajan Masing-masing

Baca juga: Hari Suci Siwaratri di Masa Pandemi, Malam Renungan Umat Hindu Menemukan Makna Lahir Sebagai Manusia

Siwa yang berarti Dewa Siwa, dan ratri yang berarti malam.

Secara singkat, Siwaratri dimaknai sebagai malam Siwa, dalam membangkitkan spiritual menuju keseimbangan hidup lahir batin.

“Pada malam Siwaratri, sangat penting bagi umat Hindu khususnya di Bali yang memegang konsep Siwa Sidhanta,” sebutnya.

Ida rsi yang merupakan mantan jurnalis ini, menceritakan mitologi dan purana Siwaratri dalam ajaran Hindu.

“Jadi disebutkan bahwa Siwaratri adalah hal yang sangat penting, dimana dalam ajaran Hindu di Indonesia mengenal juga tentang Siwaratri yang dituls oleh Empu Tanakung,” katanya.

Ajaran tersebut tidak lain adalah gambaran cerita tentang seorang pemburu dan pembunuh bernama Lubdaka.

Dikisahkan ia melakukan perburuan, tidak mengenal kasih sayang, tidak mengenal tentang ketakutan, dan sebagainya.

“Karena hanya ingin mencari sesuap nasi untuk hidup, lalu ia beburu binatang,” ucap Ida rsi.

Namun pada suatu ketika, terjadi kesialan, dimana setibanya di sebuah hutan, tidak ada satupun binatang yang ia jumpai, bahkan kijang dan hewan lainnya tidak ada sama sekali.

Hal ini membuatnya terus berjalan ke tengah hutan yang sangat lebat, lalu tibalah di suatu tempat yang angker.

Baca juga: Pemkot Denpasar Keluarkan Surat Edaran Perayaan Siwaratri, Ini 4 Poin yang Diatur

Baca juga: PHDI Bali Imbau Umat Sembahyang di Rumah Masing-masing, Ini Makna Siwaratri yang Dirayakan Esok

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved