Serba Serbi

Makna Jagra pada Rahinan Siwaratri dan Hakikat Cerita Lubdaka

Perayaan hari suci atau rahinan Siwaratri dilangsungkan oleh umat Hindu setahun sekali, apa sebenarnya makna hari Siwaratri ini dalam ajaran Hindu?

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Ida Rsi Bhujangga Waisnawa Putra Sara Shri Satya Jyoti. 

Agar sesama manusia saling menjaga satu sama lain dan tidak lupa akan konsep karmaphala, yang terus membuat manusia reinkarnasi ke dunia untuk menebus kesalahannya.

Jagra, katanya, adalah menyadarkan manusia bahwa ia adalah mahluk Tuhan paling sempurna.

Dibekali pikiran dan hati nurani, untuk saling menjaga dan mencintai sesama mahluk hidup.

“Sebab hanya manusia yang dapat menolong dirinya sendiri. Tidak egois dan merasa diri sendiri paling benar,” tegas Ida rsi.

Ia mengingatkan agar umat Hindu sembahyang memohon ampun kepada Tuhan dalam perwujudan Dewa Siwa ketika Siwaratri ini.

“Jangan jagra tapi main ceki (judi), minum arak (miras), dan perbuatan tidak terpuji lainnya,” tegasnya.

Namun jagra yang dimaksud adalah diskusi agama yang berhubungan dengan ritual, upacara, dan upakara juga dilakukan saat Siwaratri.

Dengan tulus ikhlas memohon kepada Tuhan agar diberikan jalan dan pengampunan, serta bisa bahagia dunia akhirat.

“Nah kemudian paginya melakukan mandi suci, sebagai simbol kebersihan rohani dan jasmani,” katanya.

Ia menegaskan bahwa jangan menganggap malam Siwaratri akan menghapuskan dosa, hanya karena melek semalam suntuk, karena semuanya kembali kepada diri sendiri, karma, dan tulus ikhlas. 

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved