Berita Jembrana
Distribusi Vaksin ke Jembrana Diundur Februari
Vaksin yang rencananya dikirim ke Kabupaten Jembrana, pada Rabu (13/1/2021), untuk vaksinasi serentak diunudur.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Ia meminta agar percaya kepada pemerintah. Sehingga tidak perlu takut apalagi resah karena isu-isu yang belum tentu benar.
“Masyarakat jangan sampai terpengaruh dengan isu tidak jelas yang beredar tentang vaksin. Tujuan vaksinasi ini baik, untuk melindungi bersama dari penyebaran virus covid-19,” ungkapnya.
Sementara terkait pelaksanaan vaksinasi, Pemkab Jembrana sudah menyiapkan tenaga dan sarana guna mendukung kelancaran program.
Dikatakan Jubir Satgas Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha untuk tahap awal disiapkan sejumlah 1570 penerima vaksin.
Dari jumlah itu akan diprioritaskan bagi tenaga medis yang terlibat dalam penanganan covid-19 di Jembrana.
Kemudian pada tahap kedua disiapkan vaksinasi sejumlah 1010 orang. Saat ini masih menunggu kiriman vaksin yang sudah dialokasikan pihak Dinas Kesehatan Provinsi Bali kemasing-masing kabupaten se-Bali.
“Realisasinya direncanakan dibulan Februari menunggu ijin penggunaan darurat vaksin dari BPPOM,” pungkasnya.
Pulangkan 1 Pasien
Di luar vaksin, Oka Parwatha, pihak RSU Negara juga melakukan pemulangan pasien satu orang yang berasal dari Kelurahan Lelateng, awalnya pasien ada keluhan sesak, batuk dan panas pada (29/12/2020) lalu, kemudian dirawat mulai (3/1/2021) lalu setelah di swab ternyata hasilnya positif Covid-19.
"Setelah dirawat selama 10 hari pasien dipulangkan."
"Pasien ini memang punya penyakit penyerta. Dan kami di rumah sakit untuk memulangkan pasien dengan menggunakan standar pedoman dari KMK Pusat," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pemulangan pasien itu kita hitung berdasarkan gejala karena pasien ini bergejala dan untuk pasien yang tidak bergejala kita lihat dari konsep pengambilan swabnya.
"Ya kami kembali menginformasikan kepada masyarakat untuk lebih disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan terutama 3M seperti memakai masker dan jauhi kerumunan yang bisa menyebabkan klaster-klaster nantinya," pungkasnya. (*)