Berita Jembrana
Distribusi Vaksin ke Jembrana Diundur Februari
Vaksin yang rencananya dikirim ke Kabupaten Jembrana, pada Rabu (13/1/2021), untuk vaksinasi serentak diunudur.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Vaksin yang rencananya dikirim ke Kabupaten Jembrana, pada Rabu (13/1/2021), untuk vaksinasi serentak diunudur.
Pengunduran ini akan dilakukan hingga 2 Februari mendatang.
Hal ini disampaikan, Plt Direktur RSU Negara dr I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata, Selasa (12/1/2021).
Oka Parwatha mengatakan, bahwa vaksin diawali oleh Kabupaten Badung, Kodya Denpasar dan Kabupaten Gianyar.
Baca juga: BREAKING NEWS - Hari Ini Badung Akan Terima 5.533 Vaksin Sinovac
Baca juga: Perbedaan Vaksin Covid-19 SInovac, Sinopharm Dan Vaksin Dari Lainnya
Baca juga: Pendistribusian Vaksin Sinovac Didistribusikan di Tiga Kabupaten di Bali
Untuk Kabupaten Badung nantinya akan disalurkan mulai 2 Februari.
Hal ini diketahui sewaktu ada rapat di Denpasar, kemarin malam.
Sehingga memang ada pengunduran dari jadwal semula pada Rabu besok.
“Ya informasi seperti itu akan diundur pada Februari mendatang,” ucapnya Selasa (12/1/2021).
Wabup Kembang Siap Jadi Penerima Vaksin Pertama
Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan menegaskan kesiapannya untuk divaksin Covid-19 pertama kali.
Selain sebagai contoh, langkah ini sekaligus menepis keraguan berbagai pihak atas keamanan pelaksanaan vaksinasi covid-19.
Baca juga: Disuntik Vaksin Covid-19 Ternyata Tidak Menyakitkan, Hanya Seperti Digigit Semut
Baca juga: Vaksin Sinovac Aman, tapi Ada Efek Samping, Begini Penjelasan BPOM
Baca juga: Ini yang Perlu Diketahui Tentang Vaksinasi Covid-19, Ada 4 Kelompok Orang Tidak Boleh Dapat Vaksin
“Saya siap divaksin pertama kali bersama Bapak Bupati nanti. Harus jadi contoh khususnya bagi warga Jembrana dan saya yakin aman."
"Tidak hanya di daerah, vaksinasi nanti juga dilaksanakan serentak dari pemerintah pusat ke bawah. Bahkan Bapak Presiden juga sudah menyatakan kesiapan beliau divaksin pertama kali, jadi tidak perlu khawatir,” ucapnya, Selasa (12/1/2021).
Kembang juga berharap masyarakat nanti ikut menyukseskan program vaksinasi.
Menjawab keresahan masyarakat selama ini terhadap keamanan vaksin.
Ia meminta agar percaya kepada pemerintah. Sehingga tidak perlu takut apalagi resah karena isu-isu yang belum tentu benar.
“Masyarakat jangan sampai terpengaruh dengan isu tidak jelas yang beredar tentang vaksin. Tujuan vaksinasi ini baik, untuk melindungi bersama dari penyebaran virus covid-19,” ungkapnya.
Sementara terkait pelaksanaan vaksinasi, Pemkab Jembrana sudah menyiapkan tenaga dan sarana guna mendukung kelancaran program.
Dikatakan Jubir Satgas Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha untuk tahap awal disiapkan sejumlah 1570 penerima vaksin.
Dari jumlah itu akan diprioritaskan bagi tenaga medis yang terlibat dalam penanganan covid-19 di Jembrana.
Kemudian pada tahap kedua disiapkan vaksinasi sejumlah 1010 orang. Saat ini masih menunggu kiriman vaksin yang sudah dialokasikan pihak Dinas Kesehatan Provinsi Bali kemasing-masing kabupaten se-Bali.
“Realisasinya direncanakan dibulan Februari menunggu ijin penggunaan darurat vaksin dari BPPOM,” pungkasnya.
Pulangkan 1 Pasien
Di luar vaksin, Oka Parwatha, pihak RSU Negara juga melakukan pemulangan pasien satu orang yang berasal dari Kelurahan Lelateng, awalnya pasien ada keluhan sesak, batuk dan panas pada (29/12/2020) lalu, kemudian dirawat mulai (3/1/2021) lalu setelah di swab ternyata hasilnya positif Covid-19.
"Setelah dirawat selama 10 hari pasien dipulangkan."
"Pasien ini memang punya penyakit penyerta. Dan kami di rumah sakit untuk memulangkan pasien dengan menggunakan standar pedoman dari KMK Pusat," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pemulangan pasien itu kita hitung berdasarkan gejala karena pasien ini bergejala dan untuk pasien yang tidak bergejala kita lihat dari konsep pengambilan swabnya.
"Ya kami kembali menginformasikan kepada masyarakat untuk lebih disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan terutama 3M seperti memakai masker dan jauhi kerumunan yang bisa menyebabkan klaster-klaster nantinya," pungkasnya. (*)