Ini Peringatan Dini Cuaca Wilayah Bali dari BMKG Hari Ini 13 Januari 2021, Bangli Berpotensi Hujan
BMKG Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini cuaca wilayah Bali untuk hari ini, Rabu (13/1/2021).
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini cuaca wilayah Bali untuk hari ini, Rabu (13/1/2021).
Bidang Data dan Informsi BMKG Wilayah III Denpasar menyampaikan wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang berdurasi singkat hari ini adalah Tabanan, Buleleng, Karangasem, Gianyar, Denpasar, Badung, Bangli, Klungkung dan Jembrana.
Dengan tingginya intensitas hujan dalam beberapa waktu terakhir, masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan seperti banjir, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat/petir.
Selain itu, bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan, wisata bahari dan masyarakat yang beraktivitas di sekitar wilayah pesisir, diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut dengan ketinggian mencapai 2.0 meter atau lebih di Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian Selatan dan Samudera Hindia Selatan Bali hingga NTB.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Bali Masuki Puncak Musim Hujan, Waspada Cuaca Ekstrem dan Bencana Alam
Baca juga: Termasuk Bali, Ini 5 Wilayah Paling Aktif terjadi Gempa Sepanjang Tahun 2020 versi BMKG
Baca juga: Yogyakarta Diguncang Gempa Tektonik Magnitudo 5,4 Tidak Berpotensi Tsunami, Ini Pantauan BMKG
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG Wilayah III Denpasar membuka layanan informasi cuaca 24 jam dan dapat menghubungi melalui Telp. (0361) 751122.
Atau website : balai3.denpasarbmkg.go.id atau https://web.meteo.bmkg.go.id; Join Channel Telegram @wamingcuacabali; Join Facebook BBMKG Wilayah III Denpasar; Follow Twitter @bbMKG3; Follow Instagram @bmkgbali; Unduh aplikasi mobile apps INFO BMKG di appstore dan playstore: info BMKG.
Peringatan Dini BMKG: Bali Masuki Puncak Musim Hujan, Waspada Cuaca Ekstrem dan Bencana Alam
Puncak musim hujan di Bali hingga Februari 2021, masyarakat diminta waspada cuaca ekstrem dan bencana banjir hingga tanah longsor.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sejak Oktober 2020 telah memprediksikan bahwa puncak musim hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021.
"Saat ini tercatat sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu 93 persen dari 342 zona musim telah memasuki musim hujan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Minggu (10/1/2021).
Deputi Bidang Klimatologi Herizal menjelaskan, sebagian besar wilayah terutama Jawa, Bali, Sulawesi Selatan hingga Nusa Tenggara saat ini telah memasuki puncak musim hujan yang diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2021.
"Untuk itu, BMKG terus meminta masyarakat dan seluruh pihak untuk tetap terus mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang cenderung meningkat di dalam periode puncak musim hujan ini," ujar Herizal.
Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto menjelaskan, untuk tujuh hari ke depan diprediksi potensi cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai.
Terutama untuk wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Bali, NTB, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Cuaca ekstrem tersebut sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik.
Serta hujan lebat disertai kilat/petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan.
Sebagai upaya mitigasi, BMKG juga menyampaikan informasi potensi banjir kategori menengah hingga tinggi untuk 10 hari ke depan.
Hal ini agar menjadi perhatian dan kewaspadaan bagi masyarakat terhadap potensi bencana banjir, longsor, dan banjir bandang.
Berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir adalah Aceh Barat Daya, Tapanuli-Sumut, Indragiri-Riau, Pesisir Selatan dan Solok-Sumbar, Bungo dan Kerinci-Jambi.
Juga Bangka-Belitung, Lampung Barat, Banten bagian selatan, Jawa Barat bagian barat dan timur, Jawa Tengah bagian timur wilayah pesisir utara serta bagian tengah dan barat, Jawa Timur bagian barat dan wilayah Tapal Kuda.
Kalimantan Barat bagian utara, Kalimantan Selatan bagian selatan, Sulawesi Tengah bagian tengah, Sulawesi Barat bagian tengah, Sulawesi Selatan bagian utara dan selatan.
Sulawesi Tenggara bagian utara, Papua Barat wilayah sekitar Teluk Bintuni, dan Papua bagian barat dan tengah juga diprediksikan berpotensi banjir.
Selain itu, masyarakat dan pengelola pelayaran juga diminta untuk terus memonitor informasi BMKG.
Guna selalu mewaspadai peringatan dini gelombang tinggi khususnya pada 10-13 Januari 2021.
Diprediksikan tinggi gelombang 2,5 - 4,0 meter (rough sea) berpeluang terjadi di perairan utara Pulau Sabang, perairan barat Kepulauan Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Jawa.
Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan NTB, perairan timur Kepulauan Bintan-Kepulauan Lingga, perairan Kepulauan Talaud, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, serta Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.
Sementara gelombang dengan ketinggian 4,0 - 6,0 meter (very rough sea) berpeluang terjadi di perairan Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, Laut Natuna, dan perairan utara Singkawang.
Sedangkan tinggi gelombang lebih dari 6,0 meter (extrem sea) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara.
Bagi cuaca penerbangan, berdasarkan analisis dan prediksi BMKG yang disampaikan Desember 2021 lalu dan selalu diperbaharui.
Saat ini secara umum masih berpotensi tinggi terjadinya pembentukan awan-awan Cumulonimbus (CB) yang dapat membahayakan penerbangan.
Potensi pembentukan awan CB tersebut terutama di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan.
Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Samudra Hindia Selatan Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Papua.
"Oleh karena itu BMKG terus mengimbau masyarakat dan semua pihak terkait dengan sektor transportasi.
Untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya terhadap cuaca signifikan atau potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di puncak musim hujan ini.
Tentunya demi mewujudkan keselamatan dalam layanan penerbangan," kata Guswanto.
Untuk mempercepat dan memperluas layanan informasi cuaca penerbangan, sejak 2018 BMKG menyampaikan update informasi prakiraan cuaca di seluruh bandara melalui aplikasi mobile phone Info BMKG, juga melalui layar-layar display cuaca di seluruh bandara.
Informasi dalam aplikasi Info BMKG tersebut meliputi informasi cuaca setiap jam hingga prediksi kondisi cuaca untuk 4 jam ke depan.
Sedangkan informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca untuk area maupun rute penerbangan seperti SIGWX (Significant weather Chart), SIGMET (Significant Meteorological Information) dapat diakses dalam laman aviation.bmkg.go.id.
Demikian pula seluruh Informasi cuaca baik prediksi dan peringatan dini cuaca ekstrem, prediksi gelombang tinggi dan prakiraan/prediksi cuaca untuk penerbangan disampaikan dan di-update rutin melalui aplikasi mobile phone Info BMKG.
"Masyarakat dan semua pihak diminta untuk terus memonitor pemutakhiran informasi tersebut agar dapat lebih waspada dan memitigasi berbagai risiko yang dapat diakibatkan oleh kondisi cuaca," imbuh Dwikorita.(*).