Corona di Bali

Kadiskes Bali Sebut Tingkat Efikasi Vaksin Covid-19 Tergantung pada Jumlah Sampelnya

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya memberikan penjelasan apa yang mempengaruhi dari tingkat efikasi tersebut

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya ketika menunggu kedatangan vaksin Covid-19 di Kantor Dinkes Provinsi Bali pada, Selasa (5/1/2021). 

Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Sebelumnya terdapat beberapa perbedaan efikasi vaksin virus Corona atau Covid-19 dari masing-masing produsen

Seperti Moderna dan Pfizer BioNTech, vaksin produksi asal Amerika dengan tingkat efikasi sebanyak 95 persen, AstraZeneca Oxford University, produksi asal Inggris dengan tingkat efikasi sebesar 62 persen dan 90 persen, Gamaleya (Sputnik V) asal produksi Rusia dengan tingkat efikasi sebesar 92 persen, Sinopharm asal produksi China dengan tingkat efikasi 86 persen.

 Dan terakhir Sinovac (produksi Sinovac China dan PT Bio Farma Persero) Versi BPOM dengan tingkat efikasi sebesar 65,3 persen, sedangkan Brasil 50,4 Persen.

Mengenai hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya memberikan penjelasan apa yang mempengaruhi dari tingkat efikasi tersebut.

Baca juga: Pro dan Kontra Soal Vaksin Covid-19 Menggema di Media Sosial, Ahli Virologi Unud: Itu Sangat Wajar

"Efikasi dari vaksin Covid-19, sangat tergantung pada jumlah yang diuji coba.

Karena di Indonesia yang diuji coba sebanyak 1.620 dan hal tersebut sangat mempengaruhi pada pengambilan sampelnya," katanya pada, Rabu (13/1/2021).

Suarjaya menambahkah jika terdapat populasi positif Covid-19 terambil banyak, maka tingkat efikasi akan tinggi juga.

Dan kebetulan kemarin yang dilakukan uji coba di Indonesia pada daerah yang kasus positifnya rendah

Sehingga efikasinya tidak setinggi pada negara Brasil.

Dan artinya tingkat efikasi ini sangat berpengaruh pada sampel.

"Yang penting sudah sesuai dengan anjuran WHO, yaitu di atas 50% tingkat efikasi vaksin sudah dianggap bagus.

 Tahap awal penggunaan vaksin di Indonesia memang menggunakan jenis Sinovac

Namun nantinya pada tahap vaksinasi selanjutnya akan menggunakan beberapa jenis yaitu seperti Novavax dan Pfizer.

Penggunaan merek Pfizer dapat digunakan untuk orang dengan umur 60 tahun keatas," tambahnya.

Baca juga: Banyak Pro-Kontra, Beberapa Warga Klungkung Masih Mengaku Khawatir Disuntik Vaksin Covid-19

Dan setiap vaksin yang baru datang harus mempunyai izin EUA dari BPOM.

Jadi begitu vaksin yang baru datang, maka harus diuji terlebih dahulu pada BPOM Pusat, baru nanti akan diedarkan seperti Sinovac. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved