Serba Serbi
Upacara Ngulapin untuk Mengembalikan Roh ke Badan, Ini yang Penting
Jika seseorang jatuh harus diayab dengan banten pangulapan atau ngulapin untuk mengembalikan rohnya ke badan
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Hal ini kerap membuat orang yang jatuh jadi sakit, bingung bahkan hal negatif lainnya.
Maka dari itu, diperlukan tanah ketika selesai ngayab banten itu dibawa ke jidat agar rohnya kembali lagi ke badan orang tersebut.
“Nah sedangkan tulung sayut, adalah simbol daripada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Yang memberikan pertolongan kepada orang itu,” jelasnya.
Sehingga disebutkan ‘pang wenten sane nulungin’ dalam bahasa Bali.
Permohoan tulung sayut ini, katanya, adalah permohonan supaya orang-orang tersebut mendapat pertolongan Tuhan.
Namun semua itu kembali ke rasa-rasa masing-masing.
Ida rsi menegaskan, apabila seseorang yang jatuh kemudian merasa pusing, tidak enak badan.
“Maka biasanya kepercayaan di Bali, bahwa rohnya dalam keadaan tidak baik,” jelasnya.
Apalagi bagi orang-orang yang jiwanya sangat percaya dengan konsep mistik niskala dan sebagainya, harus perlu cepat diupacarai pangulapan.
Baca juga: Bagaimana Upacara Ngaben Sebelum Buda Kliwon Pegat Uwakan?
Baca juga: Menjelang Pujawali di Pura Sakenan, Walikota Rai Mantra Ingatkan Tatalaksana Upacara
“Kalau orang tegar, mungkin lebih tahan tidak diupacarai,” sebutnya.
Tetapi apabila sampai lukanya hebat, kemudian saat jatuh sampai pingsan, maka perlu dilakukan upakara kecil ini.
Tidak perlu khawatir, apabila jarak lokasi kejadian dengan rumah jauh.
Ida rsi menegaskan, bahwa jarak berpuluh-puluh kilometer bisa ngayab dari jaba rumahnya ngayat atau ngayeng ke lokasi.
Kemudian bisa pula, ngayat di perempatan biasa atau perempatan agung.