Pesawat Sriwijaya Hilang Kontak

BREAKING NEWS: Jenazah Pramugari Sriwijaya Air Warga Denpasar Mia Zet Wadu Teridentifikasi

Jenazah pramugari korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182, Mia Tresetyani Wadu (23) akhirnya teridentifikasi.

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Foto Pramugari Sriwijaya Air, Mia Zet Wadu (kiri) bersama ayahnya 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jenazah pramugari korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182, Mia Tresetyani Wadu (23) akhirnya teridentifikasi.

Jenazah Mia bersama dengan nama-nama 5 korban lainnya teridentifikasi pada Kamis (14/1/2021) malam.

Total sudah ada 12 korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang teridentifikasi.

Para korban teridentifikasi dari hasil sidik jari dan DNA keluarga.

Baca juga: Black Box Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan, Ini Harapan Keluarga Pramugari Mia Terkait Pencarian Korban

Hal ini dibenarkan oleh keluarga korban Pramugari Mia Zet Wadu, yakni paman Mia, Johny Lay saat dikonfirmasi Tribun Bali malam ini.

"Puji Tuhan. Sudah diumumkan nama FA (Flight Attendant) atas nama Mia Tresetyani Wadu.

Sesuai yang ada di Manifest," ungkap paman Mia.

Saat ini pihak keluarga menunggu panggilan dari Jakarta untuk pengambilan jenazah Mia Zet Wadu.

"Tinggal menunggu panggilan Jakarta," beber dia.

Ucapan Terima Kasih Keluarga 

Sebelumnya, keluarga pramugari Sriwijaya Air SJ -182, Mia Tresetyani Wadu (23) mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran aparat yang bertugas baik pemerintah, TNI Polri dan maskapai yang concern membantu dalam musibah pesawat nahas ini.

Tim DVI Polda Bali atas koordinasi DVI Polri memberikan pelayanan jemput bola untuk mengambil sample DNA orang tua Mia dengan mendatangi langsung kediamannya.

Keluarga merasa sangat terbantu dengan pelayanan ini serta memberikan rasa aman dan nyaman dalam proses identifikasi di tengah masa pandemi covid-19.

Seperti disampaikan Yudi Irawan, kakak sepupu Pramugari Mia Zet Wadu, mewakili keluarga saat dijumpai di kediaman orang tua Mia di Jalan Tukad Gangga, Gang Tirta Gangga, Panjer, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, pada Selasa (12/1/2021).

"Dari pihak keluarga berterima kasih kepada Dokkes Polda Bali, Tim DVI, bahkan menyetujui permintaan keluarga untuk dimbil sample-nya di rumah karena keluarga lebih nyaman diambil sample-nya di rumah berkaitan pandemi covid-19," ujar Yudi kepada awak media.

Baca juga: Luh Sudarni Sulit Tidur, Selalu Teringat Mia, Dokkes Ambil Sampel DNA Orangtua Pramugari Sriwijaya

Selain terkait DNA, pihak keluarga juga dibantu oleh Maskapai Sriwijaya Air dalam hal pengiriman berkas - berkas dokumen administrasi ke posko Crisis Centre di Jakarta.

"Berkas sudah kita serahkan ke Sriwijaya, untuk dikirim secepatnya, kami mohon bisa hari ini. Biar segera sampai ke Posko di Jakarta," beber dia.

Sebelumnya, kakak Mia, Ardi Samuel Cornelis Wadu (25) menuturkan, pihak maskapai akan memfasilitasi berkaitan dengan keberangkatan keluarga korban ke Jakarta.

"Difasilitasi maskapai," ujar Ardi.

Bukan hanya unsur aparat dan maskapai saja, bahkan bantuan kepedulian mengalir dari rekan sejawat Mia.

"Berkas lain disiapkan teman sejawat dan Sriwijaya berkaitan sidik jari, ijazah, sikat gigi, sisir, semua diserahkan, serta kelengkapan terakhir adalah DNA," ungkap dia.

Yudi memastikan, bahwa keluarga akan ke Jakarta setelah ada kepastian dari hasil kecocokan identifikasi.

"Kami akan pasti ke jakarta, menunggu kepastian, mengingat kondisi, keluarga juga sebaiknya kami menunggu hal pasti baru akan berangkat ke Jakarta," pungkas Yudi.

Mendapat Pelayanan Trauma Healing dan Konseling

Dirundung kesedihan dan kecemasan, orangtua Mia Tresetyani Wadu (23) pramugari Sriwijaya Air SJ-182 mendapat fasilitas pelayanan trauma healing dan konseling dari Polda Bali.

Kepala Psikologi Biro SDM Polda Bali, AKBP Nyoman Susila mendatangi kediaman orangtua Mia di Jalan Tukad Gangga, Gang Tirta Gangga, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: BREAKING NEWS - Dokkes Polda Bali Ambil Sample DNA Orangtua Pramugari Sriwijaya Air, Mia Zet Wadu

"Tim Psikologi (Polda Bali) hadir di sini ke keluarga untuk memberikan support dari rasa duka yang mendalam dialami orangtua. Kami hadir untuk trauma healing dan konseling memastikan kondisi psikis tetap baik, kami dan seluruh Indonesia siap mensupport," ujar AKBP Nyoman Susila.

AKBP Nyoman menuturkan, pihaknya siap kapanpun memfasilitasi pelayanan trauma healing dan konseling dari keluarga korban, dan aktivitas ini juga akan dilakukan secara periodik.

"Kita hadir bersama tim DVI dalam kegiatan ini secara periodik, begitu pula bila keluarga membutuhkan, agar membuat rasa nyaman agar tidak ada gangguan psikis dari keluarga korban dan memastikan semua sehat," ungkapnya.

Di tengah masa pandemi Covid-19 agar memberikan rasa aman dan nyaman terhadap keluarga korban maka tim psikologi Polda Bali melakukan jemput bola memberikan pelayanan ke kediaman korban.

Diungkapkannya, bahwa ayah Mia Zet Wadu maupun ibu Mia, Ni Luh Sudarni masih cemas menantikan kepastian putrinya, Mia Zet Wadu (23), yang turut menjadi korban saat bertugas menjadi pramugari dalam pesawat nahas itu.

"Situasi lingkungan harus selalu mendukung untuk meminimalisir gangguan. Beberapa hari ibunya sulit tidur karena cemas dan teringat, ini yang menjadi gejala untuk kita bantu mengurangi," pungkas dia.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved