Berita Bali

Siapkan 51 Posko Siaga, PLN UID Bali Atur Strategi Hadapi Kemungkinan Bencana Alam

Mengantisipasi cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Bali dan sekitarnya, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali telah menyiapkan strategi

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Istimewa
Mengantisipasi cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Bali dan sekitarnya, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali telah menyiapkan strategi untuk menghadapi kemungkinan adanya bencana alam 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Mengantisipasi cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Bali dan sekitarnya, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali telah menyiapkan strategi untuk menghadapi kemungkinan adanya bencana alam.

General Manager PLN UID Bali, Adi Priyanto menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan mitigasi apabila terjadi bencana alam khususnya di daerah yang rawan longsong dan banjir atau pohon tumbang serta rawan petir. 

Tujuannya adalah untuk mengetahui upaya-upaya yang akan dilakukan dalam rangka pencegahan serta pemulihan jika jaringan PLN terdampak cuaca ekstrem hingga bencana alam.

Baca juga: Jumlah Persil Bersertifikat 45,7 Persen, KPK Apresiasi PLN Selamatkan Aset untuk Cegah Korupsi

Baca juga: Penyaluran Periode Januari 2021 Berjalan Lancar, Berikut Cara Memperoleh Stimulus Listrik dari PLN

Baca juga: Peduli Lingkungan dan Krisis Iklim, PLN Kembali Peroleh Sertifikat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca 

"Saat ini kami secara intens melakukan pemantauan kondisi sub- sistem Bali dan Tiga Nusa serta pemantauan kondisi cuaca harian dari BMKG, ini dilakukan untuk melatih kesiapan personil mengantisipasi adanya cuaca ekstrem, sehingga seluruh personil siap siaga," ujar  Adi Priyanto pada Minggu (17/1/2021) di Denpasar, Bali.

Adi Priyanto menambahkan bahwa  PLN telah memetakan seluruh personil dan material serta menyiapkan posko – posko siaga sebanyak 51 lokasi dan tujuh unit Uninteruptible Power Supplay (UPS), 26 Unit Unit Gardu Bergerak (UGB) serta 16 unit genset sebagai cadangan suplai pasokan listrik.

Baca juga: PLN Tetapkan Tarif Listrik Triwulan 1 Tahun 2021 Tidak Naik

Baca juga: Menteri BUMN Pastikan Kesiapan PLN Dukung Kendaraan Listrik, Diskon 30 Persen untuk Charge di Rumah

Baca juga: PLN Serahkan Bantuan CSR Rp. 826 Juta di Delapan Kabupaten/Kota di Bali

Menurutnya, suplai listrik saat ini ditopang dengan kapasitas daya mampu pembangkit sebesar 1.243,30 MW, sementara beban puncak sebesar 980,89 MW, sehingga sub sistem Bali memiliki cadangan daya atau reserved margin sebesar 262,41 MW atau 21 persen. 

"Untuk pasokan listrik saat ini dalam kondisi aman, yang perlu mendapat perhatian khusus adalah jaringan, sehingga tim perabasan pohon juga telah kami kerahkan untuk merabas dahan – dahan pohon yang mendekat ke jaringan kami," ungkap Adi Priyanto.

Dalam kesempatan tersebut, Ia meminta agar  masyarakat  untuk tidak melakukan perabasan pohon sendiri.

Selain itu Adi Priyanto,  juga menginformasikan kepada masyarakat apabila terjadi kondisi darurat seperti banjir besar, pemadaman di rumah – rumah warga yang terendam banjir tidak terhindarkan, hal yang harus dilakukan masyarakat saat banjir untuk menghindari bahaya tersengat aliran listrik, yakni matikan Meter Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter, dan cabut seluruh peralatan listrik yang masih tertancap pada stop kontak dan tempatkan alat – alat elektronik di tempat yang lebih tinggi.

Adi Priyanto juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan pengaduan listrik seperti gangguan ataupun jika melihat pohon yang mulai mendekat ke jaringan melalui aplikasi New PLN Mobile atau PLN 123. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved