Berita Jembrana

10 KK Terdampak Banjir Bandang di Jembrana Bali Direlokasi ke Tenda Darurat 

Pihak BNPB dan aparat terkait mendirikan tenda darurat di sekitaran Banjar Loloan Desa Medewi Kecamatan Pekuatatan, Jembrana, Bali yang menjadi lokasi

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/I Made Ardhiangga Ismayana
Tempat relokasi pendirian darurat dan aktivitas warga terkena dampak bandang di Pekutatan, Jembrana, Bali, Senin 18 Januari 2021. 

Air bah ini membuat setidaknya belasan rumah rusak, yang diketahui ada sekitar 12 rumah. Kemudian ternak warga berupa sapi berjumlah sembilan ekor dan puluhan ternak ayam mati dan hilang.

Informasi di lapangan, bahwa air sungai sudah sejak malam hari volumenya meninggi. Namun, warga tetap biasa saja karena sudah biasanya air di aliran sungai itu tinggi sebelum mengalir ke laut.

Namun, pada menjelang subuh, tiba-tiba banjir bandang terjadi. Air bah itu mengalir dengan kayu, pohon dan ranting-ranting besar yang mengalir. Akhirnya, banjir juga menerjang hingga ke rumah warga dengan disertai lumpur.

Akibat banjir ada 12 rumah rusak di Banjar Lebah/Loloan Desa Medewi. Yang terparah ada tiga rumah milik Misbah hanyut, Agus Suparwan dan Sariin rusak berat.

Sementara sembilan rumah lain, dipenuhi lumpur.

Untuk ternak warga, ada sekitar sembilan ekor sapi yang ditambatkan di pinggiran sungai hanyut dan ditemukan mati, karena banjir bandang. Kemudian belum lagi, puluhan ekor ayam juga hilang atau hanyut dan ada yang diketahui sudah mati.

Bahkan untuk ternak sapi yang tersapu banjir bandang, ditemukan hanyut hingga ke pantai, yang jaraknya sekitar dua kilometer.

Pohon-pohon di sepanjang aliran sungai pun juga tumbang dan juga pohon-pohon besar lainnya.

Salah seorang korban, Misbah mengaku tidak menyangka bisa terjadi banjir bandang sebesar itu. Padahal memang sering terjadi air tinggi di aliran sungai. Tapi tidak sampai membuat rumah warga rusak dan ternak hilang atau mati.

“Ini baru pertama kali. Sebelumnya tidak pernah seperti ini,” ucapnya mengeluhkan bencana tersebut.

Korban lainnya, Aluyah warga tidak mampu dan penyandang disabilitas, mengaku bahwa perabotan dapurnya habis dan hanyut.

Bahkan ternak ayamnya juga hilang. Ia mengaku sudah tidak ada lagi peralatan dapur dan kompor gas yang hilang.

“Semua habis ayam kompor dan panci serta semua peralatan dapur hilang,” jelasnya.

Dari kejadian ini, pihak berwenang bencana Jembrana sedang berupaya membersihkan sisa-sisa lumpur yang berada di rumah warga dan mengalirkan air bersih. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved