Berita Bali
Sudah Mejaya-jaya Tapi SK Tak Kunjung Turun, Prajuru Desa Adat Mas Ubud Geruduk Kantor MDA Bali
Sudah Mejaya-jaya Tapi SK Tak Kunjung Turun, Prajuru Desa Adat Mas Ubud Geruduk Kantor MDA Bali
Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
“Karena dua kali kami undang tidak datang, kami bingung, apa yang salah, dan kalau misalnya salah kan kami di panitia dipanggil untuk klarifikasi. Akhirnya kami putuskan datang langsung untuk menanyakan kejelasannya,” katanya.
Pihaknya pun tidak ingin MDA Bali menerima informasi sepihak hanya dari pihak yang tak terima dengan hasil pemilihan ini.
Apalagi menurutnya, semua masyarakat sudah menerima bendesa yang baru termasuk 8 banjar yang ada di sana tidak mempermasalahkannya.
“Kami ke sini meminta kejelasan, kenapa SK belum keluar. Apa masalahnya, sementara kami sudah melaksanakan pemilihan sesuai dengan peraturan,” katanya.
Ketua Sabha Desa Adat Mas Ubud, I Wayan Budi Sukerta mengatakan seharusnya permasalahan ini sudah selesai dikarenakan telah diputuskan dalam paruman desa adat yang merupakan paruman tertinggi.
“Dan semua sudah kami lakukan, termasuk rekomendasi MDA Kecamatan dan Kabupaten pun sudah, dan itu membuktikan sudah tidak ada permasalahan,” katanya.
Bendesa Terpilih, I Wayan Gede Arsania mengatakan bahwa saat ini di desa adat dirinya pun sudah mulai bertugas.
“Masyarakat tidak ada mempersoalkan, kecuali ada satu calon petahana saja. Masak protes satu orang bisa mengalahkan keputusan panitia maupun paruman desa adat. Padahal paruman desa adat merupakan keputusan tertinggi di desa,” katanya.
Pihaknya pun ingin meminta klarifikasi dari MDA Bali terkait belum turunnya SK bendesa ini.
“Kami tak mau digantung, kami ingin minta klarifikasi,” katanya.
Tanggapan MDA Bali
Setelah menunggu beberapa lama, kedatangan mereka tak mau ditemui pihak MDA Bali.
Alasannya masih ada rapat dan akan dijadwalkan kembali.
Dikonfirmasi Petajuh Bendesa Agung Bidang Kelembagaan, Pemerintahan, dan Sumber Daya Manusia, I Made Wena mengaku pihaknya belum sempat ketemu dengan prajuru dari Desa Adat Mas Ubud.
Hal ini dikarenakan dirinya sedang ada rapat koordinasi dengan DPMA Bali yang juga dilaksanakan di MDA Bali.
“Agenda kami di MDA Provinsi Bali sangat padat, hari ini memang sudah janji dengan 8 Desa Adat, lanjut Rapat dengan PMA. Besok kami ada agenda, yang sudah janji 4 Desa Adat, Kamis sudah janji dengan 6 Desa Adat,” katanya. (*)