Penemuan Mayat di Denpasar
3 Kasus Pembunuhan di Bali dalam Tempo Dua Bulan: Pegawai Bank, Wanita Subang dan Bule Slovakia
Hanya dalam tempo dua bulan, sejak akhir Desember 2020 sampai pertengahan Januari 2021 kasus pembunuhan di Bali kembali terjadi.
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Ady Sucipto
Perempuan yang bekerja sebagai teller Bank ternama di wilayah Kuta ini, sebelumnya ditemukan meninggal dunia di dalam kamarnya, pada Senin (28/12/2020) sekira pukul 08.30 Wita.
Saat ditemukan, kondisi korban sudah penuh dengan luka tusuk mirip pisau belati, bahkan dalam pemeriksaan setidaknya polisi mendapati ada 25 tusukan pada tubuh korban.

Perempuan berparas cantik, berkulit putih ini saat ditemukan dalam posisi terlentang di atas kasur dan hanya mengenakkan BH dan celana pendek.
Tubuh korban, kasur, lantai kamarnya dan beberapa tempat yang ada di rumah korban juga terlihat bercak darah.
Bahkan petugas Inafis Polresta Denpasar yang melakukan pemeriksaan menemukan pisau belati di dekat merajan tempat persembahyangan korban di rumahnya.
Diduga kuat, pisau tersebut digunakan untuk menghabisi nyawa korban, hal itu terlihat masih ada sedikit bercak darah pada pisau.
Mengenai hal tersebut, sumber kepolisian yang Tribun Bali jumpai di TKP mengatakan kasus ini merupakan kasus pembunuhan sekaligus pencurian.
Hal itu diketahui setelah petugas tidak melihat beberapa barang yang ada dirumah korban raib dibawa pelaku.
Di antaranya uang tunai yang ada di dompet korban dan satu sepeda motor Honda Scoopy warna merah berplat DK 3114 KAR milik korban.
Petugas kepolisian bahkan menerangkan, perempuan yang diketahui berasal dari Banjar Pekuwudan, Sukawati, Gianyar, Bali ini.
Sebelum ditemukan tewas terbunuh, petugas menyakini korban sempat melawan pelaku, hal itu terlihat dari luka yang dialami korban.
"Dugaan kasus curas. Dari pemeriksaan, korban sempat melawan pelaku. Itu terlihat dari luka ditangan korban," ujar sumber kepolisian, Selasa (29/12/2020).
Polisi membeberkan, ada luka sayatan di tangan korban yang diduga kuat Ni Putu Widiastuti sempat menahan benda yang dibawa pelaku untuk menghabisi nyawanya.
Sementara itu, petugas belum memastikan apakah korban mengalami tindak kekerasan seksual (pemerkosaan) sebelum akhirnya dibunuh.
"Belum tahu, tapi kita masih berkoordinasi dengan pihak forensik RS Sanglah dan menunggu hasil otopsi," tambahnya. (*)