Berita Buleleng
Lobster Mulai Dibudidayakan di Desa Sumberkima Buleleng, Panen Perdana di Bali Dihadiri Menteri KKP
Panen perdana ini pun dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, Gubernur Bali Wayan Koster, serta Bupati Buleleng
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Budidaya lobster mulai dilakukan sejumlah pengusaha di kawasan luat Desa Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng.
Budidaya ini dilakukan sejak enam bulan yang lalu, dan telah memasuki panen perdana, pada Rabu, 20 Januari 2021.
Panen perdana ini pun dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono, Gubernur Bali Wayan Koster, serta Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.
Dari pantauan di lokasi, Menteri Trenggono didampingi Bupati Suradnyana menuju ke keramba jaring apung yang terletak sekitar kilometer dari bibir pantai dengan menggunakan perahu.
Baca juga: Menteri KKP Trenggono Tinjau Budidaya Lobster di Buleleng Bali, Hal Ini Ditekankannya
Di sana, Menteri bersama Bupati secara simbolis memanen lobster jenis mutiara yang dipelihara oleh kumpulan pengusaha lobster.
Selain itu pihaknya juga melepasliarkan enam kilogram atau dua persen dari bibit lobster yang dipelihara di keramba jaring apung tersebut, ke alam liar.
Dalam kesempatan itu, Menteri Trenggono mengatakan, budidaya lobster ini sangat baik dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kelestarian lobster itu sendiri.
Ia pun berharap budidaya ini dapat dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya para nelayan.
Ia bahkan menargetkan Indonesia bisa menjadi produsen lobster terbesar di dunia.
"Buktinya tadi saat panen, besarnya rata-rata sudah mencapai 200 hingga 300 gram per ekor.
Dalam satu kotak jaring apung ini pun jumlah lobster yang dibudidaya mencapai 240 ton.
Bisa dihitung sendiri berapa nilainya. Meskipun budidaya ini dikembangkan oleh para pengusaha, nelayan sekitar pun bisa belajar dan ikut sejahtera karena bisa bekerja di tempat budidaya ini.
Jangan ada penyelundupan benih lobater lagi. Semua harus bisa dibudidayakan," singkatnya.
Sementara Gubernur Wayan Koster yang hadir dalam kegiatan panen perdana itu menolak untuk diwawancarai.
Baca juga: Budidaya Lobster Pertama Kali Berhasil di Bali
"Statement-nya sudah langsung dengan pak Menteri saja," pungkas Koster.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Perikanan Buleleng, I Gede Melanderat menjelaskan, lobster memang menjadi unggulan di masa pandemi ini.
Di Buleleng sendiri khususnya di perairan Desa Sumberkima, lobster yang hidup di alam liar sebut Melanderat terhitung cukup banyak.
"Lobster tidak sulit dicari di perairan Buleleng.
Di Pantai Penimbangan juga sudah kami lakukan restocking lobster, bahkan sekarang sudah bertelur.
Nelayan sekitar sudah bisa menikmati lobster yang kami lepas," jelasnya. (*)