Penemuan Mayat di Denpasar

UPDATE Penemuan Mayat - Hasil Autopsi DFL Keluar, Diduga Sempat Lakukan Perlawanan 

"Hasil autopsi menunjukkan kematian korban diakibatkan pada luka iris di leher. Yang mana kondisi ini membuat terputusnya dua pembuluh darah sekaligus

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Noviana Windri
akun Facebook DFL
Foto pribadi yang diduga korban pembunuhan di Panjer, Denpasar. 

Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Setelah melakukan tes swab dan diketahui hasilnya negatif, jenazah DFL yang sebelumnya meninggal di salah satu Homestay di Kawasan Panjer akhirnya dilakukan autopsi oleh Instalasi Forensik RSUP Sanglah. 

Ketika dikonfirmasi, bagian SMF Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr. Ida Bagus Putu Alit, DMF. Sp.F. sampaikan hasil autopsi dari jenazah DFL. 

"Hasil autopsi menunjukkan kematian korban diakibatkan pada luka iris di leher. Yang mana kondisi ini membuat terputusnya dua pembuluh darah sekaligus pada leher korban," ungkapnya pada, Rabu 20 Januari 2021. 

dr. Alit juga menambahkan, jika dilihat dari polanya, luka iris tersebut dilakukan dalam beberapa kali irisan.

Baca juga: Duka Mendalam Keluarga DFL, Ibu Pingsan Saat Nama Putrinya Disiarkan Meninggal via Speaker Masjid

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas di Homestay Wilayah Denpasar, DFL Sempat Main TikTok

Baca juga: Dihabisi di Kamar, DFL Baru 3 Hari Tinggal di Bali

Karena ditemukan luka terbuka pada leher yang menyambung menjadi satu. 

"Ya intinya terdapat kekerasan akibat benda tajam pada leher. Hasil autopsi menunjukkan kematian korban terdapat luka iris pada leher yang memutus 2 pembuluh darah di leher," sambungnya. 

Sedangkan ketika ditanyai seputar, adanya dugaan kekerasan yang diakibatkan oleh benda tumpul, pihaknya menyebut tidak terdapat.

Dari tubuh korban hanya ditemukan luka lecet dan memar disekitar mulut.

Dan menurutnya dalam pemeriksaan autopsi juga menunjukkan adanya pembekapan saat kejadian tersebut.

Selain itu, diduga korban sempat melakukan perlawanan. Karena ditemukan luka memar pada telapak tangan kanan. 

"Ada luka perlawanan berupa luka memar pada telapak tangan kanan, dan untuk terkait dugaan kekerasan seksual kami masih menunggu hasil dari puslabfor," tutupnya. (*) 

Baca juga: Terima Kabar DFL Tewas di Homestay Denpasar, Ibu Korban di Jabar Pingsan dan Terus Mengigau

Baca juga: Terdengar Teriakan dan Gaduh Kaki Sebelum DFL Tewas Mengenaskan di Homestay Denpasar, Ini Kata Saksi

sebelumnya diberitakan,

Informasi terkait DFL (23) mulai terungkap satu persatu.

DFL ditemukan meninggal dunia di dalam kamar homestay, JalanTukad Batanghari Nomor XA, Gang 1, Nomor 12, Panjer, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.

Kanit Reskrim Polsek Denpasar Selatan AKP Hadimastika Karsito Putro mengatakan korban baru tiga hari tiba di Bali.

"Jadi dia (korban) tiba di Bali itu hari Kamis 14 Januari 2021 malam. Ya baru 3 hari lah," ujarnya, Minggu 17 Januari 2021saat dihubungi Tribun Bali.

Senada, petugas homestay Apris Misak (25) mengaku korban baru beberapa hari tinggal di homestay tersebut.

"Setahu saya hari Jumat 15 Januari 2021 dia (korban) tinggal disini," ujarnya, Minggu 17 Januari 2021 sore.

Pelaku dalam Pengejaran

Aparat kepolisian kini mengejar tersangka pembunuhan seorang wanita muda berinisial DFL (23) di kamar homestay, di Jalan Tukad Batanghari, Panjer, Denpasar Selatan, Bali, Sabtu 16 Januari 2021 dini hari.

DFL ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Diduga DFL yang berasal dari Subang, Jawa Barat, merupakan korban pembunuhan.

Setelah menerima laporan, jajaran Polresta Denpasar langsung bergerak cepat.

Dari lokasi peristiwa di sebuah kamar kos atau homestay di Jakan Tukad Batanghari, Panjer, petugas melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) selama tiga jam.

Sejumlah saksi, baik penjaga homestay, rekan serta tetangga kamar korban dimintai keterangan.

Polisi juga amankan rekaman CCTV di TKP.

"Olah TKP sudah dilakukan. Memang ditemukan korban dalam kondisi meninggal. Ditemukan juga darah di seputaran TKP," ujar Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya.

"Kami menduga memang dugaan awal telah terjadi tindak pidana pembunuhan. Kami masih mengumpulkan alat bukti, mudah-mudahan segera terungkap seperti apa peristiwa ini," kata Danujaya, Sabtu 16 Januari 2021.

Dari rekaman CCTV di TKP, kata dia, terlihat seorang pria mengenakan jaket merah menaiki tangga.

Pria itu memakai helm ojek online.

Pria tersebut mengenakan celana pendek warna biru sambil membawa handphone ketika menaiki tangga menuju lantai dua homestay.

Beberapa saat kemudian sekira pukul 02.30 Wita, DFL ditemukan tewas mengenaskan bersimbah darah dalam kondisi tak berbusana.

Polisi memeriksa TKP dan ditemukan beberapa atribut yang diduga digunakan pria yang menaiki tangga.

"Saat ditemukan ada jaket warna merah, helm ojek online di kamar korban serta satu pisau lipat," ujar sumber kepolisian.

Korban DFL berasal dari Dusun Karang Anyar, RT 018/RW 003, Desa Kebon Danas, Kecamatan Pusaka Jaya, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Menurut sumber Tribun Bali, sebelum ditemukan tewas mengenaskan di kamar homestay, DFL diduga bersama seorang pria.

DFL saat ditemukan dalam posisi telungkup bersimbah darah dan tanpa busana di dekat kasur.

Menurut laporan, terdapat beberapa luka seperti di leher korban.

Ditemukan pula pisau lipat dan jaket berwarna merah dan helm ojol. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved