Music Zone

"Ngengat" Analogi Wanita Pemikat di Single Perdana Samartafattu

Adalah Samartafattu yang lahir dari kegabutan tiga sekawan asal Denpasar, Tania Yesintha, Pratama Wahyu aka Pablo dan Andre Tovan di tengah nestapa

Penulis: Putu Candra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Istimewa
Samartafattu dan artwork single "Ngengat" 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Badai global pagebluk Covid-19 belum berkesudahan.

Segala lini terimbas, tak terkecuali para insan seni khususnya musisi atau penyanyi.

Mencari celah bertahan meski terseok, pun di sisi lain ada yang lahir menerabas keadaan.

Adalah Samartafattu yang lahir dari kegabutan tiga sekawan asal Denpasar, Tania Yesintha, Pratama Wahyu aka Pablo dan Andre Tovan di tengah nestapa pandemi. 

Baca juga: Kisah Made dan Putu, Musisi Bali Kini Jualan di Pinggir Jalan, Karaoke Gratis dan Diusir Satpol PP

Baca juga: Trojan Rilis Single Released The Beast, Siap Ramaikan Musik Metal Tanah Air

Baca juga: Dialog Dini Hari Rilis Single Payung Hitam, Terinspirasi dari Kisah Pejuang HAM

Tidak butuh waktu lama, dibentuk di penghujung tahun 2020, band dengan format trio yang memainkan sub genre new vave revival dan dark elecho pop ini resmi melepas single perdananya berjudul "Ngengat".

Single tersebut telah dirilis pada tanggal 21 Januari 2021 melalui kanal bandcamp, sekaligus video liriknya yang juga telah diunggah di kanal YouTube Samartafattu. 

"Ngengat adalah serangga sama seperti kupu-kupu. Itu kami gambarkan sebagai wanita pemikat atau penggoda yang memiliki racun atau kekuatan tersembunyi."

"Dengan keindahannya mampu menaklukan mangsa yang terpikat," tutur bassist sekaligus sampler controller Samartafattu, Andre Tovan, Sabtu, 23 Januari 2021.

Baca juga: Alien Child Rilis Single Terbaru Lonely Holiday, Tandai Kedewasaan Duo Kakak Adik

Baca juga: Aurel Saraswati Rilis Single Satyam

Selain menggambarkan sosok wanita, ada pesan terselubung yang disampaikan Samartafattu dalam lagu "Ngengat".

Tepatnya peringatan bagi kaum adam agar menghormati lawan jenisnya.

"Single ini juga ada pesan yang terkandung, bahwa menjadi wanita pastilah cantik, seksi, sensual dan harus sulit digapai. Serta peringatan untuk laki-laki genit yang selalu merendahkan wanita," Tegas sang biduawanita merangkap synthesizer, Tania Yesintha. 

Memainkan sub genre new vave revival dan dark elecho pop, Samartafattu memainkan single ini dengan musik new wave 80-an.

"Layaknya memainkan suara romansa modulasi elektronika diimbangin sedikit indie pop modern dengan vokal wanita yang lemas dan tanpa ekspresi," sambungnya. 

Seusai melepas single perdananya, Samartafattu tancap gas menyiapkan amunisi untuk album mini atau Extended Play (EP).

Bertajuk "Pataka" yang diambil dari bahasa Sansekerta India, artinya wanita seksi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved