Berita Klungkung
Bersinergi dengan Pihak Desa, Padukuhan Siddha Swasti Tanam Seribu Pohon Buah di Desa Pikat Bali
Seribu pohon buah ditamam Padukuhan Siddha Swasti di Taman Ksetra, Desa Pikat, Klungkung, Bali
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Dalam menjaga alam dan memberikan rasa aman kepada binatang, seribu pohon buah ditamam Padukuhan Siddha Swasti di Taman Ksetra, Desa Pikat, Klungkung, Bali, Minggu 24 Januari 2021 pagi.
Penanaman pohon pun bersinergi dengan pihak desa yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa Pikat, I Wayan Nevy Sudarsa.
Dalam penanaman pohon yang dilakukan juga mengajak seluruh Seka Teruna dan pihak Karang Taruna Desa Pikat.
Ada beberapa jenis pohon yang di tanam salah satunya adalah pohon durian.
Baca juga: Sejak Januari BPBD Klungkung Bali Tangani 55 Kali Bencana Pohon Tumbang
Baca juga: Suiasa Buka Lomba Mancing Pemangku di Mengwi, Penanaman Pohon Cemara di Pura Batu Bolong Canggu
Baca juga: Dukung Estetika dan Penghijauan Tukad Mati, Bupati Giri Prasta Pimpin Penanaman Pohon Tabebuya
Pohon durian pun dipandang relatif lantaran kondisi Taman Ksetra, Desa Pikat, merupakan areal perbukitan.
Bahkan juga dihuni oleh ribuan kera yang sudah lama ada di perbukitan Desa Pikat.
Ida Pandita Dukuh Celagi Dharma Kirti di Pasraman Sri yang hadir langsung pada penanaman pohon tersebut mengatakan, menanam pohon adalah salah satu kewajiban umat Hindu untuk menjaga lingkungan agar tetap asri, sehat dan kuat.
Pihaknya juga mengayakan sebagai umat Hindu wajib melakukan hubungan baik terhadap sesama dan maupun kepada alam semesta.
Semua perbuatan itu pun akunya akan berbakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
"Menanam pohon Ini merupakan ajaran Dharma, tidak hanya melakukan sembahyang saja, tetapi harus membangun hubungan harmonis dengan sesama dan lingkungan alam," ucapnya.
Menanam seribu pohon buah dari kemurahan hati Pemerintah untuk penghijauan di Pasraman Sri Taman Ksetra dan di perbukitan Desa Pikat ini, merupakan bentuk nyata kepedulian umat Hindu terhadap ibu pertiwi.
Sehingga semua yang dilakukan tersebut diharapkan akan memberikan kenyamanan dan keharmonisan dengan alam.
"Inilah salah satu kegiatan sosial dari Yayasan Padukuhan Siddha Swasti dalam melestarikan alam, selain melakukan donor darah dan tali kasih kepada sesama," akunya
Ida Pandita Dukuh menyebutkan masyarakat wajib memelihara kelestarian alam.
Sehingga alam akan memberi manfaat yang lebih untuk kelangsungan hidup manusia.
Bahkan jika tidak dipelihara dengan baik alam pun bisa murka dengan terjadinya tanah longsor maupun yang lainnya.
"Kalau kita merusak alam nanti gantian alam akan merusak hidup kita, maka alam harus dijaga,"tungkasnya.
Sementara, Kepala Desa Pikat, I Wayan Nevy Sudarsa, sangat mengapresiasi adanya program penanaman pohon.
Meski di tengah pandemi Covid-19, namun tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) dengan didampingi pihak Kamtibmas.
"Kami sangat mengapresiasi adanya penanaman pohon ini. Selain membuat hijau juga akan bermanfaat nantinya bagi hewan yang ada di areal bukit desa terutama kera," ujarnya.
Dalam penanaman pohon pun pihaknya mengajak generasi milenial yakni pihak Sekaa Teruna dan Karang Taruna Desa Pikat.
Penanaman pohon diharapkan mampu menjaga ekosistem alam yang baik akan membawa kesehatan yang baik pula bagi umat manusia.
"Mari kita sama-sama menjaga alam sekitar dengan menjaga kebersihan. Terutama tidak membuang sampah sembarangan dan menebang pohon secara liar di areal perbukitan," tungkasnya. (*).