Penanganan Covid
Dewa Rai: Jika Anak dan Lansia Positif Covid-19 Harus Ada Keluarga yang Menunggui Saat Isolasi
Dewa Rai: Jika Anak dan Lansia Positif Covid-19 Harus Ada Keluarga yang Menunggui Saat Isolasi
Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Apabila anak positif Covid-19, maka harus ditunggui atau didampingi oleh orang tua.
Begitupun untuk lanjut usia yang positif Covid-19 juga harus ada yang menunggui.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai saat dikonfirmasi Minggu (24/1/2021) siang.
Ia mengatakan, anak-anak harus ditunggui dikarenakan mereka belum bisa mandiri.
Sekaligus juga agar anak tersebut tidak stress karena tak ada yang menemani.
“Anak-anak tidak mungkin sendiri, apalagi yang masih balita. Tentu harus ditunggui oleh orang tua atau keluarganya. Kalau tidak kan tidak ada yang mengurus, apalagi mereka belum bisa mandiri,” kata Dewa Rai.
Baca juga: Jerit Sunyi Pelaku Usaha di Denpasar: Dulu Jual 40 Bungkus Kini Hanya 5 Bungkus, PPKM Diperpanjang?
Walaupun orang tuanya tidak positif, tetap anak tersebut harus ada yang menemani.
Namun menurut Dewa Rai, biasanya anak-anak seringkali ditulari oleh orang tuanya, sehingga mereka akan diisolasi di satu tempat.
“Makanya justru anak-anak lebih banyak tertular dari orang tuanya, misal yang menyusui, anaknya akan beresiko. Walaupun misalnya hanya anaknya saja yang positif tetap harus ditunggui anaknya, harus ada yang menemani,” katanya.
Dewa Rai menambahkan, jika anak-anak positif Covid-19, agar tidak beresiko, biasanya akan diisolasi di tempat isolasi dan tidak di rumah.
“Siapa tau nanti dia bermain sama temannya saat sedang isolasi, kan jadi beresiko menularkan. Artinya rumah tidak memenuhi syarat isolasi karena dari pemerintah memutus rantai,” katanya.
Baca juga: RESMI! WNA Dilarang Masuk Indonesia, PPKM Jawa Bali Diperpanjang hingga 8 Februari 2021
Ia menambahkan, sampai saat ini belum ada isolasi tempat isolasi khusus untuk anak di Denpasar.
Pihaknya beralasan, semua tempat isolasi sama saja, karena ada keluarga yang menunggui.
“Sama saja tempat isolasi anak maupun yang dewasa, kalau terpapar, tetap ditunggui. Kalau orang tuanya juga positif maka jadi satu dengan anaknya,” katanya.