Berita Gianyar

ASN di Gianyar Kelimpungan, Tunjangan Kesehatan Belum Cair hingga Berutang untuk Sambung Hidup

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Gianyar yang saat ini berbasis aplikasi SIPD

tribun bali/dwisuputra
Ilustrasi - Aplikasi SIPD Depdagri sebabkan ASN di Gianyar kelimpungan. Sampai ada yang berhutang untuk sambung hidup 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Gianyar yang saat ini berbasis aplikasi SIPD (Sistem Informasi Pendapatan Daerah) yang disediakan Departemen Dalam Negeri (Depdagri), membuat Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar kelimpungan.

Sebab aplikasi tersebut hingga saat ini belum maksimal.

Salah satu ketidakmaksimalnya adalah ketika pegawai meng-input data, data ini tidak langsung masuk ke database, tetapi terkadang 'loading' dalam waktu berhari-hari.

Baca juga: UPDATE RUU ASN, Nasib Tenaga Honorer, Pegawai Tidak Tetap dan Tenaga Kontrak Terbentur Anggaran

Baca juga: ASN di Gianyar Belum Gajian, Rp 54 M Sudah Masuk ke Kas Daerah

Baca juga: Larang ASN dan PNS Masuk Tiga Organisasi Terlarang Ini, Menpan RB Siapkan Sanksi Disiplin dan Pidana

Kondisi tersebut mengakibatkan berbagai permasalahan.

Setelah sebelumnya aplikasi ini menghambat pencairan gaji para ASN.

Kini, giliran tunjangan kesejahteraan (tukes) mereka yang belum bisa cair, bahkan hal ini sudah terjadi sejak Desember 2020.

Tukes biasanya cair setelah gaji keluar.

Rata-rata nilainya jutaan, untuk eselon IV sekitar Rp 2,5 juta, sementara untuk eselon II, sekitar Rp 20an juta. 

Baca juga: ASN yang Berpolitik Praktis di Badung Dikenai Sanksi Penundaan Kenaikan Gaji Berkala Selama 1 Tahun

Baca juga: ASN hingga Pegawai Kontrak Pemkab Tabanan Jalani Swab Test

Baca juga: Cuti Bersama Nataru, ASN dan Pegawai Pemkot Denpasar Diimbau Tidak Keluar Daerah

Tak cairnya tukes ini, menyebabkan para ASN  kesulitan ekonomi.

Sebab tak sedikit dari mereka yang selama ini memenuhi kebutuhan hidupnya dari tukes. 

"Kalau gaji, itu sudah dipakai untuk bayar utang. Untuk uang jajan, biasanya mengandalkan tukes. Apalagi sekarang usaha lagi mati suri karena pandemi.Karena tukes belum cair sejak Desember, saya sampai berutang untuk biaya hidup sehari-hari," ujar seorang ASN yang enggan disebutkan namanya, Senin 25 Januari 2021.

Kepala BPKAD Gianyar, Ngakan Jati Ambarsika saat dikonfirmasi, membenarkan persoalan ini karena aplikasi SIPD yang belum maksimal.

Baca juga: Belum Genap 4 Bulan Beroperasi,Saluran Drainase di Tengah Jalan Raya Bedulu Gianyar Bali Sudah Rusak

Baca juga: Angin Berhembus Kencang Beberapa Menit, 1 Pohon Kelapa Tumbang Tutup Jalan di Blahbatuh Gianyar Bali

Terkait anggarannya, kata dia, saat ini sudah ada.

Adapun anggaran untuk tukes ini, kata dia sekitar Rp8-9 miliar.

"Terkait anggarannya, tidak ada masalah. Anggarannya sudah ada, rinciannya saya tak hafal, tapi bulatnya sekitar delapan atau sembilan miliar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved