Berita Denpasar
Agar Tetap Produksi Maksimal Saat Pandemi, Pertenunan Sekar Jepun Denpasar Bali Gilir Karyawan
Dampak pandemi Covid-19 membuat produksi pertenunan endek di Denpasar menurun.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dampak pandemi Covid-19 membuat produksi pertenunan endek di Denpasar menurun.
Akan tetapi belakangan ini produksi telah mulai menggeliat walaupun tak banyak.
Hal tersebut dialami oleh Pertenunan Sekar Jepun yang berlokasi di Jalan Sekar Jepun I, Jalan Gatot Subroto Timur, Denpasar, Bali.
Ditemui di kediamannya, pemilik pertenunan, Etmy Kustiyah Sukarsa, mengaku walaupun sedikit tersendat namun dirinya tak pernah stop produksi selama pandemi.
• Kadek Widiastuti, Sulap Kain Tenun Bali Sisa Garmen, Jadi Sandal Bernilai Ratusan Ribu
• Ketua DPR RI Puan Maharani Kunjungi Kerajinan Tenun Cagcag dan Perak di Gianyar
• 25 Tahun Ditinggalkan, Pembuatan Tenun di Pejeng Gianyar Kembali Bangkit Saat Pandemi Covid-19
Hanya saja, karyawan yang bekerja bergiliran.
"Produksi tetap saya pelan-pelan. Karyawannya digilir sesuai dengan tugasnya. Kalau buat motif, yang bagian motif kerja. Kalau menenun, yang tugas nenun kerja," katanya, Kamis 28 Januari 2021.
Dengan demikian ia tak sampai merumahkan karyawan.
Selain itu, dirinya yang awalnya mengandalkan pesanan, kini mulai merambah pemasaran dengan sistem online.
Ia yang dibantu oleh anaknya mulai memasarkannya via instagram maupun facebook.
"Cukup membantu dengan adanya online. Dengan pameran yang sering diikuti juga membantu penjualan," katanya.
Ia mengatakan, selama pandemi Covid-19 ini produksi turun drastis.
Hal ini dikarenakan pemesan kain endek yang menurun.
Saat sebelum pandemi Covid-19, sehari ia mampu memproduksi 300 meter kain endek sebulan.
Namun kini hanya setengahnya bahkan kurang.