Corona di Bali

30 Persen Nakes di Buleleng Belum Divaksin, Ini Kata Sekda Buleleng

Vaksinasi Covid-19 tahap pertama untuk tenaga kesehatan (nakes) di Buleleng hingga saat ini belum selesai dilaksanakan.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Pelaksanaan vaksinasi covid-19 di RSUD Buleleng, pada Rabu 27 Januari 2021 

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG – Vaksinasi Covid-19 tahap pertama untuk tenaga kesehatan (nakes) di Buleleng hingga saat ini belum selesai dilaksanakan.

Ada sekitar 30 persen nakes, yang belum divaksin.

Hal ini disebut terjadi lantaran nakes tersebut masih sibuk merawat pasien, serta ada yang memiliki riwayat penyakit penyerta.

Sekda Buleleng, Gede Suyasa mengatakan, vaksinasi tahap pertama untuk nakes ini ditargetkan selesai pada Senin 8 Februari 2021 mendatang.

Ia pun tidak menampik hingga saat ini ada kurang lebih 30 persen nakes yang belum divaksin.

Nakes tersebut rata-rata bekerja di RSUD Buleleng.

Bio Farma Ubah Kemasan Sinovac, 11 Juta Bahan Baku Vaksin Tiba di Indonesia

Tahap Pertama, 570 Vial Vaksin Disuntik ke Nakes dan Forkopimda di Jembrana

Sudah Vaksin 5.000 Nakes di Tahap Pertama, Hari Ini Pejabat Pemkot Ikuti Vaksinasi Tahap Kedua

“Kalau nakes di Puskesmas sudah divaksin semua. Tinggal yang di RSUD saja ada yang belum, karena mereka kan juga harus kerja menerima pasien. Vaksinasi tidak bisa sekalian dilakukan."

"Jumlah nakes di RSUD kan banyak, ada ribuan orang. Targetnya juga vaksinasi tahap pertama untuk nakes ini sampai tanggal 8 nanti. Masih ada waktu,” ucapnya saat dikonfirmasi Kamis 4 Februari 2021.

Apabila vaksinasi tahap pertama ini selesai dilaksanakan, maka vaksinasi tahap ke dua untuk nakes dan pejabat akan dilanjutkan pada Rabu 10 Februari 2021.

Vaksin untuk tahap kedua ini kata Suyasa sudah tersedia, dan disimpan di Lab Dinkes Buleleng, yang terletak di jalan Serma Karma, Kecamatan Buleleng.

“Kebutuhan vaksin tahap pertama dan kedua kan sudah didistribusikan oleh provinsi  sejak akhir Januari lalu. Buleleng dapat jatah 7.440 vial. Di tahap pertama disediakan sekitar 3.500an vial. Sisanya ya untuk vaksinasi tahap kedua. Vaksin untuk tahap ke dua itu masih tersimpan di Lab Dinkes,” terangnya.

Terpisah, Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugraha mengatakan, per Kamis (4/2) jumlah nakes yang sudah divaksin mencapai 920 orang.

Sementara yang belum divaksin berjumlah 270 orang. Selain karena ada beberapa yang masih sibuk merawat pasien, vaksinasi belum dapat dilakukan karena ada yang kontra indikasi.

Seperti dalam keadaan hamil, penyintas atau pernah terpapar covid, berusia lebih dari 60 tahun, diabetes, tekanan darah tinggi, serta mengalami nyeri sendi.

“Untuk yang tidak kontra indikasi dan yang  komorbidnya sudah mulai stabil, akan divaksin besok (Jumat,red). Sementara yang dalam  keadaan hamil dan penyintas, memang tidak bisa divaksin,” jelasnya.

Di sisi lain, terkait perkembangan Covid-19 di Buleleng pada Kamis 4 Februari 2021 terdapat penambahan 14 kasus baru terkonfirmasi.

Dengan rincian lima orang asal Kecamatan Buleleng. Empat orang asal Kecamatan Gerokgak.

Satu orang asal Kecamatan Sukasada.  Dua orang asal Kecamatan Kubutambahan. Satu orang asal Kecamatan Sawan.

Satu orang lainnya asal Kecamatan Tejakula.

Selain itu, terdapat  penambahan satu pasien yang meninggal dunia dengan hasil swab test positif covid.

Dimana pasien merupakan warga asal Kecamatan Busungbiu, berjenis kelamin laki-laki dan berusia 67 tahun.

Pasien mulanya datang ke RSUD Buleleng pada Sabtu 30 Januari 2021 dengan keluhan sesak napas, demam, batuk, pilek . Saat di swab test, pasien dinyatakan positif covid. 98

Setelah beberapa hari dirawat, pasien kemudian meninggal dunia pada Rabu 3 Februari 2021. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved