Sampah Kiriman di Badung Bali Didominasi Plastik, Sampai 90 Ton per Hari
Setiap hari ada 45 truk sampah kiriman, kalau satu truk mengangkut 2 ton berarti ada 90 ton sampah kiriman yang kami angkut.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Kander Turnip
Sampah Kiriman di Badung Bali Didominasi Plastik, Sampai 90 Ton per Hari
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Hingga sampai saat ini, masalah sampah kiriman yang terjadi di sepanjang pantai di Badung masih saja belum selesai.
Bahkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung mengaku kini paling banyak yang muncul yakni sampah plastik.
Sampah plastik pun banyak di bibir pantai.
Baru dibersihkan, dalam hitungan jam akan kembali sampah yang baru.
Bahkan penomena alam ini diprediksi terjadi hingga Maret mendatang.
Kabid Pengelolaan Kebersihan dan Limbah Berbahaya dan Beracun DLHK Badung, AA Gede Agung Dalem tak menampik perihal tersebut.
Menurutnya, sampah kiriman yang didominasi plastik ini terus berdatangan setiap hari.
“Setiap hari ada 45 truk sampah kiriman, kalau satu truk mengangkut 2 ton berarti ada 90 ton sampah kiriman yang kami angkut setiap hari,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Jumat 5 Februari 2021.
Menurutnya, curah hujan yang tinggi disertai angin kencang mengakibatkan sampah kiriman terus menepi di sepanjang garis pantai dari selatan hingga utara, seperti Kedonganan, Jimbaran, Kuta, hingga Patitenget.
Setidaknya, terdapat 10 zona pantai yang dirundung adanya sampah kiriman.
“Kami belum tahu kondisi cuaca yang akan datang seperti apa, namun dari 20 Desember lalu sudah 2.548 ton sampah kiriman yang kami evakuasi. Ini kemungkinan terjadi sampai Maret mendatang,” jelasnya.
• Empat Hari Terakhir, Sampah Kiriman di Sepanjang Pantai Samigita Badung Capai 480 Ton
• Pantai Kuta Dapat Sampah Kiriman, TNI Bersama DLHK dan Masyarakat Lakukan Aksi Bersih-bersih
• Sampah Kiriman di Sepanjang Pantai di Badung Diperkirakan Akan Berakhir Maret 2021
Menyikapi kondisi tersebut, tim DLHK Badung tetap disiagakan sepanjang musim hujan ini.
Seperti halnya di kawasan pantai akan diantisipasi oleh tim Unit Reaksi Cepat (URC).
“Tim URC kami sudah siaga untuk mengantisipasi adanya sampah kiriman saat musim hujan ini. Mereka akan disiagakan sepanjang pantai. Karena setiap hari kita bersihkan, semakin banyak pula sampah yang datang,” ujarnya.
Selain mengerahkan ratusan petugas untuk membersihkan pantai, alat berat juga dikerahkan untuk mempermudah pembersihan. bahkan, sinkronisasi antar petugas dan peralatan yang dimiliki dapat mengatasi berbagai persoalan saat musim penghujan.
“Alat berat sudah kami servis semua, sehingga siap operasi. Kami memiliki 4 unit loader yang akan digunakan oleh 15 anggota URC yang kami siagakan,” jelasnya.
Disinggung mengenai petugas yang siaga membersihkan pantai, birokrat asal Klungkung itu mengatakan, tim URC akan di-backup tenaga penyapuan yang sewaktu-waktu akan bergeser ke pantai.
Saat ini pihaknya memiliki 600 orang yang kesehariannya ditugaskan menyapu kawasan publik di Gumi Keris.
“Kalau banyak sekali kita kerahkan semuanya, namun pembersihan kita lakukan juga dengan beberapa komunitas, termasuk kampus-kampus yang ingin mengadakan kegiatan sosial,” katanya. (*)