Berita Bali

Babak Belur Dihantam Pandemi Covid-19, Puluhan Hotel di Bali Dijual

"Mereka berpikir mungkin setelah tahun 2022 bisa mulai recovery dan bisa ada pemantapan ekonomi sehingga harganya pun akan naik. Masih dalam negosiasi

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Noviana Windri
(Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)
Ketua PHRI Badung saat ditemui tribunbali.com menyampaikan mengenai puluhan hotel di Bali banyak dijual. 

Diakui olehnya kepemilikan hotel-hotel yang ada di Bali ini jangan sampai beralih kepemilikan sebisa mungkin dapat bertahan.

Ini Penjelasan Hotel dan Wedding Organizer Terkait Batalnya Pernikahan Ayu Ting Ting dan Adit

Hotel Dijual Bermunculan di Marketplace Saat Pandemi Covid-19, Ada yang Dijual Rp 2,7 Triliun 

Mantan Security Hotel Selundupkan Motor Curian, Tertangkap Dekat Pelabuhan Padangbai Karangasem Bali

"Jangan sampai beralih kepemilikan itu yang kita tidak harapkan," tambahnya.

Puluhan hotel yang dijual saat ini beranekaragam mulai dari hotel bintang tiga, bintang empat, bintang lima bahkan villa pun banyak.

"Bintang tiga banyak yang ingin menjualnya karena ada beban kewajiban yang harus dibayar ke Bank sedangkan income tidak ada bahkan minus dan pemilik menutup itu. Pilihannya mereka tutup atau jual. Paling banyak di Badung khususnya wilayah Kuta, Jimbaran dan juga ada di Nusa Dua tapi di daerah lain (selain Badung) juga ada," jelas Rai Suryawijaya.

Lebih lanjut ia menyampaikan untuk investor asing yang menginginkan atau melirik berinvestasi hotel di Bali berasal dari Eropa dan Amerika karena Pulau Dewata masih dianggap oleh mereka aman dan nyaman untuk berinvestasi long term (jangka panjang).

Tapi sekarang ini belum ada investor yang deal atau sepakat membeli hotel disini karena mereka belum bisa langsung melihat propertinya akibat border Indonesia masih tutup dan perlu waktu.

"Mereka berpikir mungkin setelah tahun 2022 bisa mulai recovery dan bisa ada pemantapan ekonomi sehingga harganya pun akan naik. Masih dalam negosiasi, masih dalam proses. Kalau letter of intern ada kemauan berinvestasi di Bali banyak yang tertarik," urainya.

Investor asing banyak berminat terhadap properti hotel atau resort yang ada di pinggir pantai dan memiliki akses langsung ke pantai sangat diminati mereka.

Karena jika investasi ingin membangun resort investasinya tidak tanggung-tanggung besar sekali, jadi jika ada yang dijual tentu sangat diminati mereka.

Investor lokal juga banyak yang berminat membeli tapi lebih kepada budget hotel sesuai dengan kemampuan mereka.

"Tapi kalau investor luar umumnya properti yang diminati adalah properti dipinggir pantai seperti resort. Lebih gampang dijual lagi dan harga juga masih bisa tetap bertahan tidak terlalu fluktuatif. Kalau saat ini mungkin harga akan turun sampai angka 15 persen, kalau yang punya uang sangat bagus untuk membeli aset," ungkap Rai Suryawijaya.

Menurutnya siapa tahu nanti di tahun 2022 perekonomian bisa kembali normal, dan nanti tinggal memetik daripada hasil buah usahanya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved