Berita Bangli
Hujan Sehari, Bangli Dilanda Lima Kejadian Longsor dan Pohon Tumbang
Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Bangli pada Jumat, 5 Februari 2021, menyebabkan bencana longsor dan pohon tumbang.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Bangli pada Jumat, 5 Februari 2021, menyebabkan bencana longsor dan pohon tumbang.
Berdasarkan informasi, kejadian bencana tersebut terjadi di lima titik dan seluruhnya berada di Kecamatan Kintamani.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa saat dikonfirmasi Sabtu 6 Februari 2021 membenarkan hal tersebut.
Lima titik yang terjadi bencana yakni Desa Bantang, Desa Terunyan, Desa Batur Selatan, Desa Kintamani dan Desa Belanga.
Lebih lanjut dipaparkan, kejadian bencana di Desa Bantang diketahui sekitar pukul 19.00 wita.
Material tanah longsor sempat menutup jalur Bangli - Singaraja dan menyebabkan arus lalu lintas terganggu.
• Pohon Tumbang Timpa Pura Melanting di Karangasem Bali, Kerugian Materi Diperkirakan Jutaan Rupiah
• Hujan Seharian, Penyengker Pura di Karangasem Bali Ambruk, Begini Kondisinya
• Rumah Putu Merta Rusak Berat Diterjang Tanah Longsor, BPBD dan PMI Buleleng Beri Bantuan
"Untuk upaya penanganan material longsor, telah dilaksanakan oleh Dinas PU Provinsi mandor jalan Bali Timur dengan alat berat (loader). Selain itu, hari ini dilanjutkan dengan penyemprotan bekas material longsoran oleh Damkar Bangli," jelasnya.
Musibah longsor juga terjadi di Desa Terunyan. Titik longsor diketahui berasal dari bukit di sekitar wilayah tersebut.
Agus mengatakan, tak hanya membawa material tanah, kejadian longsor di bukit Terunyan juga menyebabkan pohon tumbang, sehingga arus lalu lintas warga Terunyan menuju Desa Buahan terganggu.
"Untuk upaya penanganannya saat ini masih dilakukan koordinasi alat berat milik Dinas PUPR Perkim Bangli oleh Camat Kintamani," ujarnya.
Sementara di Desa Batur Selatan, material tanah longsor menimpa garasi mobil milik warga sekitar bernama I Ketut Parwata.
Kerusakan bangunan ini menyebabkan kerugian materiil yang ditaksir mencapai Rp 10 juta.
Dampak kerusakan bangunan warga juga dilaporkan di wilayah Desa Kintamani dan Desa Belanga.
Sesuai laporan yang diterima, Agus mengatakan dampak bencana longsor mengakibatkan tembok pekarangan milik warga jebol sepanjang 20 meter, sehingga menyebabkan kerugian sebesar Rp 20 juta.
Atas kejadian tersebut, pihaknya mengimbau pada masyarakat yang tinggal di daerah-daerah berpotensi terjadinya bencana, agar dari meningkatkan kewaspadaan.