Lima Pengendara Jadi Korban Longsor di Bangli Bali, Begini Kondisinya

Akibat musibah tersebut, lima pengendara sepeda motor yang kebetulan melintas, sempat terdampak material longsor.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Kander Turnip
istimewa
Polisi bersama warga setempat saat menolong mengangkat sepeda motor pengguna jalan yang terkena material longsor di Desa Belandingan, Kintamani, Bangli, Bali, Sabtu 6 Februari 2021. 

Lima Pengendara Jadi Korban Longsor di Bangli Bali, Begini Kondisinya

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Musibah longsor dampak hujan deras di Bangli, Bali pada Sabtu 6 Februari 2021 menyebabkan korban.

Berdasarkan informasi lima orang pengendara jalan terkena material longsor.

Musibah tersebut diketahui terjadi di wilayah Desa Belandingan, tepatnya di jalan menuju Pura Puseh Meneng Bangli, Bali.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa mengatakan musibah itu terjadi sekitar pukul 09.00 Wita.

"Longsor terjadi pada tebing setinggi 13 meter, dengan panjang mencapai 10 meter," sebutnya.

Akibat musibah tersebut, lima pengendara sepeda motor yang kebetulan melintas, sempat terdampak material longsor.

Lima pengendara tersebut antara lain I Wayan Jadi, I Wayan Subrata, I Ketut Suci, I Ketut Ranas, dan I Nengah Masa.

"Kelimanya merupakan warga asal Desa Belandingan, Kintamani. Dari kejadian ini seluruh korban hanya mengalami luka ringan," ujarnya.

Material longsor saat ini masih menghalangi akses jalan sekitar.

Tindak lanjut dari musibah ini, Agus mengatakan pihaknya masih menunggu alat berat dari Dinas PUPR Perkim Bangli.

Hujan Sehari, Bangli Dilanda Lima Kejadian Longsor dan Pohon Tumbang

Cuaca Ekstrem di Bangli Bali Diprediksi Terjadi hingga Maret Tahun 2021, Ini Imbauan dari BPBD

Sebab alat berat tersebut masih digunakan untuk mengevakuasi sisa material banjir bandang yang terjadi di Dusun Yeh Mampeh, Desa Batur Selatan, Kintamani pada Jumat 5 Februari 2021 malam.

"Kita kekurangan alat berat. Sebab selain lokasi ini, sejumlah titik bencana seperti di Desa Songan, Desa Terunyan juga memerlukan alat berat. Saat ini material longsor menutup total badan jalan dan belum bisa dilintasi karena di wilayah sekitar hujan deras. Warga belum berani melakukan evakuasi material secara manual, karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan," ujarnya.

Selain kejadian longsor di Desa Belandingan, Agus mengatakan longsor juga terjadi di wilayah Desa Batur Selatan.

Dampak cuaca buruk ini menyebabkan kerusakan pada bangunan palinggih warga bernama Kadek Purna Wali.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved