Berita Klungkung
Biaya Operasional Membengkak, PDAM Klungkung Rugi Sekitar Rp 2 Miliar Pertahun
PDAM Klungkung rata-rata pengalami kerugian sampai Rp 2 miliar pertahunnya. Hal ini lantaran membengkaknya biaya operasional
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Persentase ini lebih tinggi dari batas ambang nasional, yakni harusnya maksimal 20 persen.
Hal ini terungkap saat rapat koordinasi antara Komisi III dan PDAM Klungkung di Kantor DPRD Klungkung, Selasa 9 Februari 2021.
Dalam pemaparannya, Dirut PDAM Klungkung I Nyoman Renin tingkat kehilangan air PDAM Klungkung terakhir mencapai sekitar 35,57 persen.
Sebagian besar hal itu diakibatkan dari kebocoran jaringan, yang kerap terjadi di Klungkung.
" Oleh sebab itu, saat ini kami perlu segera peremajaan jaringan. Sehingga kebocoran atau kehilangan air ini bisa kami atasi," ungkap Nyoman Renin.
Renin menyebutkan kondisi jaringan air PDAM di Klungkung yang tersedia saat ini kondisinya sudah tua, dan rawan kebocoran.
" Jaringan bermasalah karena usianya sudah tua, harus segera peremajaan," jelasnya.
Selama ini permasalahan yang kerap terjadi di Klungkung, yakni kerusakan jaringan di sumber mata air Rendang Sehingga membutuhkan waktu berhari-hari untuk normalisasi.
" Penanganan jangka pendek, sudah kami lakukan dengan mengganti beberapa jaringan pipa HDPE ke BWI (besi)."
"Namun masih banyak jaringan yang harus perejamajaan, yang kita harapkan bisa ditangani melalui dana PEN (pemulihan ekonomi nasional)," jelasnya. (*)