Berita Badung
Profil Ni Nyoman Rai Sudani, Terpilih Kembali Menjadi Perbekel Sibang Kaja di Pilkel Serentak Badung
Nama Ni Nyoman Rai Sudani sebenarnya sudah tidak asing lagi di Desa Sibang Kaja, Kecamatan Abiansemal Badung.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Wema Satya Dinata
“Saat itu, suami saya dan pihak keluarga juga mendukung. Bahkan saat itu saya masih bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Badung, atau sebelum saya pensiun,” Jelasnya.
Di Tahun 2013 dirinya akhirnya diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai kepala desa di Sibang Kaja, saat itu program lansia akunya tidak pernah luput dari perhatiannya.
Bahkan perayaan hari raya ulang tahun yang pernah dibayangkan sebelumnya akhirnya bisa dilaksanakan pada tahun 2014.
“2014 kita laksanakan ulang tahun lansia di lapangan Sibang Kaja, memang saat itu sangat terharu sekali mereka (Para lansia –red).
Lansia yang hadir pada saat itu mengatakan bahwa anak saya tidak pernah perhatiannya seperti ibu,” ujar Rai Sudani menirukan suara lansia.
Saat itu dirinya pun langsung melakukan aktivitas lansia dengan melaksanakan senam bugar lansia di 7 banjar yang ada di Desa Sibang Kaja.
Sebagian masyarakat pun sangat merasakan sentuhan dari desa, perhatian secara khusus dari anak muda, lansia maupun PKK yang ada.
“Tidak hanya turun ke masyarakat, saat menjabat pertama saya juga berusaha membenahi semua administrasi yang ada di Kantor Desa. Saat itu kita baru mengenal bagaimana membuat RKA, namun saya bersyukur selama saya kerja di Dinas Kesehatan sudah mengenal itu. Namun saat itu belum dilakukan secara digital seperti sekarang,” bebernya.
Menyikapi kondisi di kantor yang masih manual, pihaknya pun menerapkan semua kini secara digital, bahkan sempat merekrut pegawai yang membidangi Ilmu Teknologi.
• Pilkel Serentak di Badung, Giri Prasta Nyoblos di TPS 1 Br. Pelaga, Suiasa di TPS 12 Br. Kauh Pecatu
“Saat perekrutan pegawai, sempat ada “Pekrimik” dikira pendukung-pendukung saya yang akan dapat kerja. Namun nyatanya saya memang cari pegawai sesuai dengan kemampuan yang dicari,” jelasnya
Disinggung, apakah tidak berbanding terbalik, seorang bidan yang sudah bertugas di Dinas Kesehatan mampu memimpin desa, pihaknya pun mengaku meski dirinya dari awal belajar masalah kesehatan, namun kini sangat tepat dirinya hadir di desa.
Hal itu lantaran pembelajaran yang didapat di kesehatan bisa diimplementasikan di masyarakat.
“ Jadi bagaimana pengetahuan di kesehatan dipelajari dari ibu hamil, akan-anak, remaja sampai lansia. Semua itu bisa diterapkan didesa, seperti mejaga kesehatan mereka, memberikan kegiatan yang baik dan sebagainya.
Namun kita akui, tetap masih belajar untuk aplikasi pengelolaan manajemen, meski saya sudah pernah bersekolah di Hukum,” ucapnya sembari mengatakan namun sebelum menjabat sebagai kepala desa saya sudah belajar bagaimana mengelola keuangan.
Dengan dipilihnya kembali sebagai incumbent di Desa Angantaka, pihaknya mengaku tetap bersyukur masih diberi kepercayaan dari masyarakat.