Berita Bali
Terima Audiensi Para Peternak, Dewan Dukung Pelarangan Masuknya Bibit Babi dari Luar Bali
Komisi II DPRD Bali melarang masuknya bibit babi ke Bali yang secara sengaja didatangkan dari luar Bali.
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Selama ini, selain terbatasnya masalah bibit, harga pakan ternak babi menjadi kendala.
Seperti halnya pakan ternak yang dibuat dari bahan jagung.
Kalau pemerintah mampu membantu penyediaan lahan untuk penanaman jagung dan mampu diolah di Bali menjadi pakan ternak, dipastikan harga daging akan bisa lebih murah.
Demikian juga halnya bibit ternak babi disarankan, bisa diproduksi oleh peternak di Bali dalam jumlah besar.
Dengan demikian harga bibit bisa lebih murah dan harga jual daging juga bisa lebih murah karena dibarengi dengan ketersediaan pakan ternak yang cukup dengan harga murah pula.
"Kalau saat ini harga daging babi hidup per kg bisa mencapai Rp 40-60 ribu sehingga harga jual daging babi per kg bisa mencapai Rp 100 ribu lebih per kg," pungkasnya sembari menambahkan nanti kita berharap harga daging babi hidup maksimal pada angka Rp 35 ribu.
Di sisi lain, Sekretaris PHMI Bali Putu Ria Wijayanti mengatakan, niat baik pemerintah untuk membagikan bibit gratis kepada peternak masih dipertimbangkan oleh Anggota PHMI Bali.
Sebab, bibit yang diharapkan adalah benar-benar dapat menjamin kesehatan bibit tersebut dan jangan sampai terjangkit oleh virus.
Menurutnya di tengah keterpurukan ekonomi Bali saat ini yang mengandalkan sektor pariwisata, keberadaan peternak babi di Bali mampu bertahan dan ingin menjadi pondasi ekonomi Bali ditengah keterpurukan sektor pariwisata dan tidak bergairah lagi akibat Covid-19.
• Tak Semahal Babi, Harga Daging Sapi di Bali Relatif Stabil
Ria Wijayanti menambahkan, sangat dikhawatirkan oleh peternak babi di Bali yakni, masuknya daging babi dari luar Bali tanpa ada uji lab.
Hal ini juga dikhawatirkan daging babi tanpa dilengkapi uji lab dikhawatrikan membawa virus lagi yang tentunya akan merugikan peternak di Bali.
Dalam kesempatan tersebut pihaknya berharap, kalaupun pemerintah akan memberikan bantuan bibit, hendaknya hanya bibit ternak yang diberikan.
Pemerintah lewat Dinas Peternakan diharapkan semua peternak babi di Bali juga bisa mendapatkan harga pakan ternak yang lebih murah.
Saat ini yang terjadi harga bibit ternak babi mahal dan harga pakan juga mahal.
"Kami harap pemerintah bisa memberikan harga pakan yang lebih murah," pungkasnya. (*)