Berita Bali
Kisah Inspiratif untuk Kemanusiaan, Relawan Bali Ambulance Ini Antar Jenazah Sampai ke Sumatera
Sebagai relawan Bali Ambulance, pria bernama Dwi Wasis Santoso (52) ini seakan tidak pernah lelah dalam menolong masyarakat jika dibutuhkan
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bergerak membantu sesama dan hanya bermodalkan tekad, tidak membuat seorang pria di Bali ini surut dalam jiwa kemanusiaan.
Sebagai relawan Bali Ambulance, pria bernama Dwi Wasis Santoso (52) ini seakan tidak pernah lelah dalam menolong masyarakat jika dibutuhkan.
Pria yang kerap disapa Edi yang berasal dari Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur, saat ditemui Tribun Bali pada Rabu 10 Februari 2021, tepatnya di Posko Rescue YNCI Denpasar-Bali Ambulance di Jalan Kusuma Bangsa II, Denpasar, Bali menceritakan berbagai pengalaman yang di dapatkan selama belasan tahun mengabdi sebagai relawan kemanusiaan.
Selama belasan tahun, ia kerap dimintai tolong untuk membantu korban kecelakaan lalu lintas (laka lantas), mengantarkan jenazah dan aksi kemanusiaan lainnya.
• Suka Duka Sopir Ambulans di RSUP Sanglah Denpasar, Mengantar Pasien Covid-19 Wajib Pakai APD Level 3
Bahkan dalam pengalamannya, ia tidak jarang pulang pergi menggunakan mobil Bali Ambulance dari Bali menuju kota-kota lainnya yang ada di Jawa, Lombok hingga Sumatera.
"Dulu pernah saya antar jenazah itu paling jauh hingga ke Sumatera dalam kurun waktu beberapa hari saja," ujar Edi, Rabu 10 Februari 2021.
Dalam pengalamannya tersebut, ia kerap disambut baik oleh relawan lainnya bahkan juga petugas kepolisian dari Korlantas Polri karena aksinya yang meringankan beban masyarakat.
Sebagai relawan, ia bahkan selalu siap 24 jam jika ada panggilan yang membutuhkan bantuannya terutama dalam pengantaran jenazah ataupun evakuasi korban laka lantas.
"Kalau sehari-hari, untuk evakuasi korban laka ya biasanya tiga sampai lima kali evakuasilah tapi kadang juga lebih. Itu saya sama teman relawan lainnya yang siap siaga,"
"Biasanya bantu keluarga yang terlantar atau kurang mampu, itu untuk nganter jenazah. Tergantung masyarakat yang membutuhkan," jelasnya.
Edi menerangkan, panggilan yang ia terima biasanya lebih kepada masyarakat yang sanak saudara atau kerabatnya meninggal dunia di rumah sakit.
Saat penjemputan dan sudah berkoordinasi lokasi rumah duka, ia pun bersiap untuk mengantarkan jenazah hingga ke tempat asalnya.
"Saya dari rumah sakit ya langsung ke rumah duka, sejauh ini kebanyakan di daerah Jawa dan Bali.
Kalau nganter sampai rumah duka ya paling jauh sampai ke Sumatera pernah," kata Edi di posko Bali Ambulance-Rescue YNCI Denpasar.
• Kisah Ngurah Widiana Jadi Sopir Ambulans Antar Pasien Covid-19, Tidak Enak Badan Langsung Swab Test


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											