Wawancara Tokoh
Berpamitan, Ini Pesan Bupati Jembrana Putu Artha dan Wabup Kembang
Kembang sendiri, mengaku bahwa masih akan berkutat dalam politik. Karena politik yang membesarkannya. Terutama di Partai PDI Perjuangan.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Noviana Windri
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Selama satu dekade memimpin Jembrana, Bupati Jembrana I Putu Artha dan Wakil Bupati Made Kembang Hartawan akhirnya lengser dari tampuk pimpinan.
Purna tugas keduanya berakhir pada Selasa 16 Februari 2021 ini.
Seremonial perpisahan pun digelar di Auditorium Pemkab Jembrana.
Hampir seluruh pejabat dengan istri atau ibu Dharma Wanita turut hadir.
Seremonial digelar sekitar pukul 11.00 Wita dengan penandatangan berita acara serah terima jabatan yang dilakukan dari Bupati dan Wakil kepada Plh Bupati Jembrana, I Nengah Ledang.
Bupati Jembrana, I Putu Artha mengatakan, bahwa selaku bupati ia sangat berterima asih telah dipercaya selama sepuluh tahun memimpin Jembrana.
Baca juga: Anjungan Betutu Gilimanuk Secara Resmi Mulai Beroperasi, Bupati Jembrana Harapkan Hal Ini
Baca juga: Peringati Hari Pers Nasional Ke-75 di Bali, Bupati Jembrana Putu Artha Pamitan ke Awak Media
Baca juga: Penjual Es dan Pencari Batu Kali Itu Kini Jadi Bupati Jembrana, Begini Perjalanan Hidup Nengah Tamba
Tentu saja, ia tak luput dari segala kesalahan.
Sehingga meminta maaf untuk seluruh PNS dan non PNS, atas segala kebijakan dan kepemimpinan yang bisa jadi tidak sesuai dengan harapan
“Saya selaku Bupati meminta maaf atas segala yang pernah diperbuat. Terutama dengan banyaknya kesalahan,” ucapnya.
Di akhir kepemimpinannya, Artha mengaku, bahwa saat ini dengan adanya Bupati Jembrana terpilih I Nengah Tamba, setidaknya kepala OPD bekerja juga ekstra.
Terutama dimintanya untuk proyek yang belum selesai diharapkan oleh Putu Artha segera diselesaikan.
Salah satunya pasar manuver di Gilimanuk.
Dan apa yang kurang untuk segera direalisasikan pekerjaannya.
“Proyek-proyek ini segera diselesaikan. Karena itu juga untuk masyarakat. Jadi sebaiknya dirampungkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Bupati I Made Kembang Hartawan tidak berkata banyak menyangkut program, dirinya yang juga gagal dalam Pilkada 2020 lalu, hanya meminta maaf atas kesalahan, apabila ada kesalahan dalam kepemimpinan.
Karena kemungkinan tidak terpilihnya lagi dikarenakan banyaknya kesalahan ke bawahannya.
Baca juga: Lebih Dekat dengan Bupati Jembrana Terpilih, Alami Masa Pahit Sejak Lahir
Baca juga: Wakil Bupati Jembrana Siap Jadi Penerima Vaksin Covid-19 Pertama
Seperti sikapnya dalam memimpin yang terkesan arogan saat bawahan melakukan kesalahan.
“Saya meminta maaf karena mungkin saat memarahi di depan banyak orang. Sehingga itu membuat sakit hati. Saya meminta maaf,” jelasnya.
Kembang sendiri, mengaku bahwa masih akan berkutat dalam politik.
Karena politik yang membesarkannya.
Terutama di Partai PDI Perjuangan.
Apalagi saat ini dirinya selaku, Ketua DPC PDI Perjuangan Jembrana.
Maka dari itu, ia akan melakukan konsolidasi internal partai.
“Saya akan terap berkecimpung di partai dan tentunya PDI Perjuangan. Karena PDI Perjuangan paling membela Pancasila,” bebernya.